Harga Saham ANTM cs Bakal Melejit Imbas Dibentuknya IBC

Harga Saham ANTM cs Bakal Melejit Imbas Dibentuknya IBC

Vadhia Lidyana - detikFinance
Minggu, 28 Mar 2021 09:26 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama

Butuh Berapa Lama Harga Saham ANTM cs melesat lagi?

Dihubungi secara terpisah, Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial juga memprediksi harga ketiga emiten tambang tersebut akan terus naik dalam jangka panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Janson mengatakan, kenaikan jangka panjang nantinya terutama disebabkan oleh super siklus komoditas 10 tahun yang akan terjadi karena maraknya permintaan energi baru dan terbarukan (EBT).

"Permintaan renewable energy akan datang dari nikel, silver, kobalt, dan tembaga untuk kendaraan listrik, electric storage system, dan solar panel. Setiap tahun market untuk permintaan tersebut sekitar US$ 1 triliun. Ini katalis positif untuk saham ANTM dan INCO," kata Janson.

ADVERTISEMENT

Dengan perubahan itu, lalu diperkuat lagi dengan adanya IBC, maka harga saham emiten-emiten tersebut diprediksi kuat terus naik.

"Permintaan kendaraan listrik masih explosive jadi pertumbuhannya exponensial dan diekspektasikan return on equity (RoE) INCO dan ANTM akan double digit, mendekati 15-18% yang artinya profit margin juga tebal," jelas Janson.

Khususnya untuk TINS, menurut Janson akan terkerek dengan potensi hadirnya industri semikonduktor di Indonesia.

"Kalau TIN tertolong oleh industri semikonduktor yang sedang mengalami kekurangan chips untuk otomotif karena saking tingginya permintaan chips seiring dengan tingginya permintaan barang-barang elektronik pasca COVID-19. Jadi RoE TINS juga diekspektasikan akan double digit," terang Janson.

Namun, ia menegaskan kenaikan harga saham ketiga emiten yang lebih tinggi kemungkinan besar baru terjadi dalam jangka panjang, yakni 12 bulan sampai 16 bulan mendatang.

"ANTM masih jauh di 4.000, INCO juga masih jauh di 8.000, Tapi TINS di 2.700," pungkas Janson.


(vdl/zlf)

Hide Ads