Di akhir laporannya, perusahaan tak memungkiri ikut terdampak dan mungkin akan terus terdampak oleh pandemi COVID-19.
"Dampak virus COVID-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi. Melemahkan daya beli pelanggan, dan kebijakan publik yang diberlakukan untuk menahan penyebaran COVID-19 mengakibatkan gangguan operasional, menyebabkan penurunan penjualan yang tidak diperkirakan sebelumnya," tulis laporan keuangan FAST kepada BEI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan tak memungkiri dampak pandemi itulah yang membuat perusahaan mengalami pertumbuhan penjualan yang negatif untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2020 dan mengalami kerugian bersih sebagaimana diungkapkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
"Menanggapi kondisi diatas, tindakan yang telah dan akan diambil oleh Manajemen diantaranya adalah pengurangan kegiatan pemasaran dan dukungan dana, promosi, pengurangan dan efisiensi biaya," tambahnya.
Tingginya tingkat ketidakpastian karena hasil yang tidak terduga dari wabah virus COVID-19 tersebut, membuat perusahaan sulit memperkirakan masa depan keuangannya.
"Saat ini tidak praktis untuk mengungkapkan sejauh mana dampak masa depan yang mungkin terjadi dari asumsi atau sumber ketidakpastian estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan," imbuhnya.
(eds/eds)