Bursa Amerika Serikat (AS) alias Wall Street bangkit setelah dua hari tergelincir akibat aksi jual saham Netflix Inc (NFLX). Bangkitnya Wall Street ditopang oleh kinerja saham-saham teknologi lainnya dalam indeks Nasdaq Composite.
Dilansir dari Reuters, Kamis (22/4/2021), saham Netflix sempat anjlok 7,4% dari aksi jual para investornya. Hal itu dilatarbelakangi oleh laporan kinerja Netflix yang menyatakan produksi acara TV alias TV series dan film-filmnya melambat, sehingga menekan pertumbuhan pelanggan atau subscriber di kuartal I-2021.
Namun, Wall Street bangkit kembali setelah Nasdaq berhasil mengambil alih persentase kenaikan S&P 500 sesaat sebelum penutupan, yakni naik 1,19% menjadi 13.950,22. Lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,93% menjadi 34.137,31. Sementara itu, S&P 500 (SPX) naik 0,93% pada 4.173,42.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
S&P 500 membukukan 86 saham dengan kinerja tertinggi baru dalam 52 minggu, dan tidak ada posisi terendah baru. Sedangkan, Nasdaq mencatat 71 saham dengan kinerja tertinggi baru dan 58 terendah baru.
Meski begitu, volume perdagangan di bursa AS turun dari rata-rata 10,44 miliar, menjadi 9,22 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan sebelumnya.
Intuitive Surgical Inc (ISRG) melonjak 9,9% ke level tertinggi sepanjang masa karena kinerjanya melampaui perkiraan. ISRG bersaing dengan saham Microsoft Corp (MSFT) dan Tesla Inc (TSLA) untuk sebagian besar sesi sebagai kontributor terbesar S&P 500 (SPX).
Kemudian, saham yang sensitif akan kondisi perekonomian AS yakni Relevium Technologies (RLV) naik 1,1%. Indeks Russell 2000 (RUT) yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil juga naik 2,4% sejak kenaikan terbesarnya pada 1 Maret 2021 lalu.
Perusahaan operator kereta api AS CSX Corp (CSX) naik 4,3%. Pasalnya, prediksi sejumlah pihak meleset. AS CSX Corp memang diprediksi rugi pada laba kuartal I-2021 karena adanya suhu pusaran kutub yang dingin, gangguan pandemi, dan biaya bahan bakar yang lebih tinggi.
Analis memperkirakan perusahaan-perusahaan dalam indeks S&P 500 membukukan pertumbuhan pendapatan kuartal pertama sebesar 30,9% dari tahun sebelumnya.
Meski kinerja Netflix membuat harapan itu pupus, namun saham-saham teknologi tetap memegang kendali dalam Wall Street.
"Investor merasa lebih yakin dengan prospek pertumbuhan pendapatan untuk teknologi. Mereka lebih tertarik pada hal yang pasti, dan saat ini adalah saham teknologi," kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research Sam Stovall.
Meski begitu, Verizon Communications Inc (VZ.N) turun 0,4% setelah kehilangan lebih banyak pelanggan dari yang diharapkan pada kuartal pertama. Saham T-Mobile US Inc (TMUS) dan AT&T Inc (T.N) naik.
Simak juga 'Netflix Investasikan USD 500 Juta ke Korea Selatan':