Investasi di pasar modal seakan sudah menjadi tren gaya hidup bagi sebagian kalangan masyarakat menengah ke atas. Apalagi para anak muda yang mulai menganggap investasi sebagai kebutuhan hidup.
Namun apakah kalian tahu apa itu saham yang kalian beli di pasar modal selama ini?
Melansir laman Lifepal, Minggu (25/4/2021), saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan perusahaan yang juga menjadi instrumen investasi. Bentuk saham adalah kertas yang menujukkan kepemilikan di suatu perusahaan bagi yang memegangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah ada beberapa jenis saham, salah satunya jenis yang ditransaksikan di aplikasi online trading. Jenis-jenis saham sendiri dibagi berdasarkan hak tagih atau klaim, cara peralihannya dan kinerja perdagangan.
Berdasarkan hak tagih ada dua jenis yakni saham biasa atau common stock merupakan saham dengan hak klaim yang berdasarkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan atau emiten. Kedua saham preferen, merupakan jenis saham yang mendapat bagian hasil tetap dan prioritas utama dari hasil penjualan aset jika perusahaan itu bangkrut.
Berdasarkan cara peralihannya juga ada dua jenis yakni saham atau unjuk (bearer stock), merupakan saham yang nama pemiliknya tidak dituliskan agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Kedua saham atas nama (registered stock) merupakan jenis saham yang nama pemiliknya tertulis secara jelas dan peralihannya harus lewat prosedur tertentu.
Lalu jenis saham berdasarkan kinerja perdagangannya ada 5. Jenis saham ini yang mungkin sering didengar oleh para investor ritel di pasar modal:
1. Saham Blue Chip
Jenis saham biasa dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp 10 triliun. Umumnya saham blue chip menjadi penggerak dalam indeks industri sejenis, bahkan indeks keseluruhan atau indeks harga saham gabungan (IHSG).
2. Saham Income
Jenis saham dengan pembayaran dividen lebih tinggi dibandingkan rata-rata dividen yang dibayarkan tahun sebelumnya.
3. Saham Growth
Growth stock adalah jenis saham dengan pertumbuhan pendapatan yang tinggi dalam lingkup sektor atau industri sejenis.
4. Saham Speculative
Merupakan jenis saham yang mana perusahaan atau emiten meraih penghasilan yang tidak stabil dari tahun ke tahun, tetapi berpeluang memperoleh lebih tinggi di masa mendatang walaupun tidak pasti.
5. Saham Counter Cyclical
Jenis saham yang tidak terlalu terdampak keadaan ekonomi makro ataupun bisnis secara umum.
(das/dna)