.webp)
Tak lama lagi PT Lima Dua Lima Tiga Tbk akan mencatatkan sahamnya di pasar modal. Perusahaan yang salah satu komisarisnya adalah Wulan Guritno itu telah menentukan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Rp 100 per saham.
PT Lima Dua Lima Tiga sendiri merupakan perusahaan pengelola kelab di wilayah bisnis SCBD yang bernama Lucy in The Sky.
Menurut prospektus perusahaan, Lucy in The Sky sendiri sudah berdiri sejak 2011. Namanya sudah cukup populer sebagai kelab malam yang berada di SCBD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk namanya sendiri 'Lucy' diambil dari nama seekor kucing yang sering berkeliaran di atap bangunan sebelum kelab itu ada. Sementara 'In The Sky karena lokasinya berada di atas gedung.
Rencananya, dana segar yang diraup dari IPO tersebut, akan dipakai perusahaan untuk membuka tujuh gerai baru dengan konsep baru. Selain itu, perusahaan akan menggandeng merek burger ternama seperti Lawless Burger, dan Pizzza Dealer.
Gerai-gerai baru tersebut sebagian akan dibuka di Jakarta. Namun, selain di Jakarta, perseroan juga hendak melakukan ekspansi ke tiga kota besar lain di Indonesia yaitu Surabaya, Bandung, dan Bali. Pembukaan gerai-gerai baru tersebut ditarget bisa mulai terlaksana di semester II-2022.
Sejauh ini, perseroan sedang dalam proses negosiasi dengan pemilik tempat di Senopati, Little Tokyo Blok M, PIK 2, dan Sarinah, sedangkan di Surabaya, Bandung, dan Bali masih dalam tahap perencanaan desain dan juga studi pasar.
Dari sisi kinerja keuangan, untuk tahun buku Oktober 2020, Lima Dua Lima Tiga menorehkan laba bersih Rp 116,48 juta. Angka itu lebih baik dibanding tahun sebelumnya rugi Rp 178,98 juta.
Pendapatan perusahaan di periode itu mencapai Rp 8,40 miliar. Namun angka itu turun turun 48,90% dari periode Oktober tahun lalu Rp 16,45 miliar.
(das/ang)
