Perusahaan Tambang Emas Peter Sondakh Incar Rp 3,974 T dari IPO, buat Apa?

Perusahaan Tambang Emas Peter Sondakh Incar Rp 3,974 T dari IPO, buat Apa?

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 31 Mei 2021 14:05 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Archi Indonesia Tbk siap mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juni 2021. Perusahaan tambang emas milik taipan Peter Sondakh dari Grup Rajawali itu menargetkan bisa mengumpulkan Rp 3,974 triliun dari aksi penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Direktur Keuangan atau Chief Financial Officer (CFO) Archi Indonesia, Adam Jaya Putra mengatakan dana tersebut akan dimanfaatkan perseroan maupun anak usaha untuk pembayaran sebagian pokok utang bank dengan presentase 90%. Sisanya lagi untuk pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja.

"Indikasi penggunaan dana IPO ini untuk pembayaran loan dan working capital. Untuk komposisinya sekitar 90% dan 10% masing-masingnya," katanya dalam Konferensi Pers Virtual Public Expose Archi Indonesia, Senin (31/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhir Desember 2020 lalu, Archi Indonesia tercatat memiliki utang bank dengan total mencapai US$ 394,45 juta (Rp 5,63 triliun (kurs Rp 14.270/US$).

Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 4.967.500.000 lembar saham yang mewakili sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga penawaran di kisaran Rp 750-800 per saham.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra mengatakan tujuan dari IPO ini adalah untuk mengembangkan dan mengakselerasi rencana pertumbuhan perseroan, sekaligus untuk terus meningkatkan tata kelola perusahaan.

"Dengan mencatatkan saham perusahaan kami di BEI, Archi bermaksud untuk mempercepat rencana pertumbuhan kinerja perusahaan, dan lebih meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan adanya pengawasan secara langsung dari Otoritas Jasa Keuangan OJK dan BEI sebagai regulator, serta masyarakat secara umum," ujar Rudy.

Lebih lanjut, Rudy mengajak masyarakat untuk berinvestasi di saham Archi karena perseroan merupakan salah satu saham yang tercatat di BEI yang memiliki eksposur penuh terhadap bisnis pertambangan emas, di mana emas merupakan komoditas dengan nilai yang stabil dan sangat menarik bagi investor.

"Emas sering dianggap sebagai salah satu komoditas teraman, dengan nilai investasi yang terpercaya serta sustain dari waktu ke waktu," kata Rudy.

Tanggal efektif IPO ini diperkirakan berlangsung pada 18 Juni 2021, sementara masa penawaran umum diperkirakan pada rentang 22 sampai 24 Juni 2021. Manajemen Archi memperkirakan tanggal pencatatan di BEI berlangsung pada 28 Juni 2021.


Hide Ads