Sepatu Bata Tutup 50 Gerai dan PHK Karyawan

Terpopuler Sepekan

Sepatu Bata Tutup 50 Gerai dan PHK Karyawan

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 19 Jun 2021 19:00 WIB
Pekerja tengah memproduksi sepatu dan sandal di pabrik PT Sepatu Bata Tbk, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/5/2015). Menghadapi tahun ajaran baru bagi siswa sekolah dan jelang bulan Ramadhan, Bata memproduksi sekitar 25.000 pasang per harinya untuk memenuhi kebutuhan pasar di seluruh Indonesia. Selain dipasarkan di Indonesia, produk sepatu dan sandal Bata juga diekpor hampir ke 15 Negara. Agung Pambudhy/Detikcom.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Sepatu Bata Tbk telah menutup 50 tokonya hingga Mei 2021. Kini sisa gerai Sepatu Bata di seluruh Indonesia ada 460 toko. Penutupan itu menyusul kondisi perusahaan yang mengalami penurunan penjualan hingga kunjungan toko akibat pandemi COVID-19.

Dalam paparan publik, Bata mengumumkan penjualannya turun 51% di tahun 2020. Perusahaan hanya mencatatkan penjualan Rp 459 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 931 miliar.

Direktur Sepatu Bata, Hatta Tutuko mengatakan penutupan toko diklaim tidak banyak. Dia mengungkap toko-toko yang ditutup ini sudah tidak lagi memberikan keuntungan kepada perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penutupan toko secara sengaja nggak ada, tapi kalau ada toko tidak profitable ya kita tutup. Tapi tidak ada penutupan besar-besaran," ungkap Hatta dalam paparan publik, dikutip Sabtu (19/6/2021).

Menurunnya keuangan Sepatu Bata juga mempengaruhi nasib karyawan. Hatta menjelaskan banyak karyawan yang kontraknya habis tidak diperpanjang oleh perusahaan. Pihaknya juga mengaku sempat melakukan PHK namun, Hatta menerangkan jumlahnya tidak banyak.

ADVERTISEMENT

"Dampak dari COVID-19 memang bisnis berkurang, tapi kita nggak besar-besaran PHK. Kalau kontrak habis kami nggak perpanjang, kalaupun ditambah PHK itu tidak besar, itu pun dilakukan sesuai peraturan pemerintah," ungkap Hatta.

Meski telah menutup puluhan gerai Sepatu Bata, Hatta menyebutkan pihaknya tidak akan membuka toko baru tetapi fokus mengembangkan bisnis digital.

"Fokus kita nggak lagi buka toko, tapi digital bisnis, penjualan secara online akan ditingkatkan," kata Hatta.

(ara/ara)

Hide Ads