Diterpa Pandemi, Emiten Properti Ini Putuskan Tak Bagi Dividen

Diterpa Pandemi, Emiten Properti Ini Putuskan Tak Bagi Dividen

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 22 Jun 2021 18:39 WIB
Ditengah kondisi ekonomi yang carut marut, pasar properti khususnya hunian vertikal kelas premium laris manis diburu konsumen, Rabu (9/9/2015). 1Park Avenue, apartemen kelas premium milik Intiland adalah salah satunya yang dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun sudah 88 persen terjual habis. Rachman Haryanto/detikcom.
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Emiten properti PT Intiland Development Tbk telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Hasilnya diputuskan perusahaan tidak membagi-bagikan dividen.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengungkapkan bahwa pemegang telah menyetujui seluruh agenda yang dibahas di dalam RUPS. Salah satunya penetapan penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020 dengan tidak membagi-bagikan dividen.

"Kami menyampaikan apresiasi kepada para pemegang saham yang telah menyetujui seluruh agenda RUPS dan rencana-rencana strategis yang akan kami jalankan untuk meningkatkan nilai perusahaan," kata Archied dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (22/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mempertimbangkan kondisi dan tantangan yang dihadapi perusahaan ke depan, Intiland mengalokasikan perolehan laba bersih sebesar Rp 74,8 miliar sebagai laba ditahan dan sisanya sebesar Rp 2 miliar sebagai cadangan wajib.

Archied menjelaskan pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020 membawa dampak signifikan terhadap perekonomian secara luas, termasuk terhadap sektor properti nasional. Kondisi tersebut juga secara langsung menyebabkan penurunan kinerja usaha perseroan, terutama diakibatkan anjoknya angka penjualan.

ADVERTISEMENT

Pasar properti mengalami kontraksi akibat turunnya permintaan dan pembelian properti dari masyarakat. Konsumen dan investor properti cenderung mengambil sikap untuk menunda pembelian dan menunggu terjadinya perubahan situasi.

Menghadapi situasi tersebut, Perseroan telah menetapkan sejumlah langkah strategis sebagai upaya untuk menjaga operasional usaha. Perseroan memprioritaskan langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja penjualan sekaligus menjaga stabilitas pengelolaan keuangan dan arus kas secara hati-hati.

"Prospek bisnis ke depan masih sangat menantang akibat melemahnya perekonomian dikarenakan pandemi COVID-19. Kami perlu mengambil langkah-langkah prioritas untuk menjaga roda operasional perusahaan terus berputar, menciptakan stabilitas keuangan, dan mendorong kinerja penjualan," ujarnya lebih lanjut.

Menghadapi situasi yang tidak menggembirakan ini Intiland menyiapkan empat strategi utama pertumbuhan. Keempat strategi tersebut yakni pertumbuhan secara organik, peluang akuisisi, menjalankan kerjasama strategis melalui joint venture atau joint operation, serta pengelolaan modal dan investasi.

Perseroan mencermati adanya perubahan pola pasar properti yang menjadi lebih optimis sejak awal tahun 2021. Permintaan masyarakat dan konsumen terhadap produk-produk properti mulai bertumbuh. Gejala tersebut juga terjadi di sejumlah pengembangan proyek Perseroan, khususnya di pasar rumah tapak.

Potret perubahan tersebut juga terlihat dari kinerja penjualan di kuartal I tahun ini. Perseroan membukukan marketing sales Rp 310 miliar, atau naik 166% dibandingkan perolehan kuartal I-2020. Jumlah tersebut belum termasuk kontribusi dari pendapatan berkelanjutan yang mencapai Rp 176 miliar yang berasal dari segmen properti investasi, seperti perkantoran sewa dan pengelolaan lapangan golf dan sarana olahraga.

"Penjualan dari segmen kawasan perumahan memberikan kontribusi terbesar senilai Rp 222 miliar atau 71,5%. Sisanya berasal dari penjualan dari segmen kawasan industri dengan kontribusi sebesar 19,2% dan mixed-use hanya 9,4%," ungkap Archied.


Hide Ads