Ustaz Yusuf Mansur semakin melebarkan sayap bisnisnya. Baru-baru ini dirinya memborong saham bank milik Hary Tanoesoedibjo, MNC Bank. Yusuf Mansur membeli saham perusahaan berkode BABP itu lewat konsorsium yang dipimpinnya.
Ustaz kondang itu membeli 250 juta saham perseroan dari Windly Ltd, perusahaan afiliasi PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Totalnya dia mengeluarkan Rp 80 miliar untuk transaksi pembelian saham ini. Dengan rincian harga per sahamnya berada di level Rp 322.
Selain berkiprah di dunia dakwah, Yusuf Mansur memang diketahui cukup giat bergelut dengan bisnis.Pada 1996, dia sudah mulai menjajal bisnis informatika. Namun usahanya gagal dan membuatnya terlilit utang hingga masuk penjara selama 2 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf Mansur juga pernah menjajal bisnis kecil-kecilan berjualan es di terminal Kalideres.
Dia mulai masuk dunia dakwah ketika bukunya yang berjudul 'Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang' laris di pasaran. Awalnya dia sering diundang untuk membedah buku itu, namun lama kelamaan dia diundang untuk berceramah.
Dari panggung dakwah itu, dia juga mulai melanjutkan keinginannya menjadi pengusaha. Dirinya juga pernah menjalankan bisnis penghimpunan dana investasi yang bernama Condotel Moya Vidi.
Namun bisnisnya itu tidak berjalan mulus karena tersandung masalah perizinan. Bahkan Yusuf Mansur sempat diadukan oleh investornya dengan tuduhan penipuan investasi.
Merasa tidak kapok, dia menjajal kembali bisnis network yang bernama Veritra Sentosa Internasional alias PayTren. Di bisnisnya itu, Yusuf Mansur kembali tersandung, lagi-lagi karena masalah perizinan. PayTren yang melayani fasilitas pembayaran uang elektronik itu dihentikan oleh Bank Indonesia (BI) lantaran belum mendapatkan izin.
Akhirnya pada 2017 lalu dia memperoleh izin dan resmi beroperasi dengan memperkenalkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam perkenalan tersebut, PAM juga meluncurkan 2 produk reksadana syariahnya yang bernama Dana Falah dan Dana Safa.
Sejak saat itulah dia semakin aktif di dunia pasar modal. Dia juga cukup vokal ketika Bank Muamalat berada di titik nadir. Yusuf Mansur menyerukan kepada pengikutnya dan umat muslim untuk ikut menyelamatkan bank syariah pertama di Indonesia.
Dia juga mengajak jamaahnya untuk membeli saham BRI Syariah ketika pertama kali mencatatkan sahamnya di pasar modal di 2018. Belum lama ini dia mengaku melepas sebagian saham BRI Syariah itu karena dianggap sudah untung.
Setelah itu sederet saham pernah dia bahas, mulai dari saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Kimia Farma Tbk dan yang terakhir PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Sebagian besar rekomendasinya cukup manjur.
Lihat juga Video: Demam Investasi saat Pandemi, Ada yang Untung dan Merugi