Perusahaan Aplikasi Voucher Diskon IPO, Minat Beli Sahamnya?

Perusahaan Aplikasi Voucher Diskon IPO, Minat Beli Sahamnya?

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 02 Jul 2021 18:45 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

PT Trimegah Karya Pratama Tbk atau Ultra Voucher, perusahaan pelopor dan agregator voucher diskon digital di Indonesia berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ultra Voucher akan melepas maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, atau maksimal 500 juta lembar saham. Adapun harga yang ditawarkan di rentang Rp 100-130 per saham.

Dengan demikian dana yang akan terkumpul ditargetkan sebesar Rp 50-65 miliar. Ultra Voucher telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Join Lead Underwriters (JLU) atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek bersama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara bersamaan, Ultra Voucher juga akan menerbitkan 250 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 16,67%. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan dengan ketentuan setiap pemegang 2 saham maka berhak memperoleh 1 waran seri I.

Direktur Utama PT Trimegah Karya Pratama (Ultra Voucher) Hady Kuswanto mengatakan IPO ini merupakan salah satu langkah strategis perusahaan untuk memperkuat bisnis di industri voucher. Industri voucher termasuk voucher digital terus bertumbuh dari tahun ke tahun seiring perubahan pola transaksi masyarakat yang lebih ke arah digital.

ADVERTISEMENT

"Kami bersyukur, sebagai perusahaan pelopor dan agregator voucher diskon digital di Indonesia, momentum saat ini kami nilai adalah waktu yang tepat untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Hal ini seiring adanya perubahan pola transaksi masyarakat ke arah digital akibat pandemi COVID-19. Kami optimistis, kehadiran Ultra Voucher di pasar modal Indonesia akan memperkenalkan industri voucher sekaligus memperkuat fundamental bisnis kami tentunya," ucapnya dalam keterangan resmi perusahaan, seperti dikutip Jumat (2/7/2021).

Hadi menjelaskan sebagai perusahaan berbasis teknologi digital, prospek industri voucher termasuk voucher digital terus bertumbuh dari tahun ke tahun seiring pertumbuhan populasi penduduk yang mendongkrak transaksi ritel dan restoran di Indonesia.

Menurut laporan dari SEA E-conomy 2020 (Google, Temasek, Bain & Company), terdapat 37% dari total pengguna layanan digital merupakan pengguna baru, dengan 93% dari mereka berniat untuk melanjutkan aktivitas atau perilaku tersebut setelah pandemi berakhir. Hingga 2025, nilai ekonomi digital di Indonesia secara keseluruhan diperkirakan mencapai US$ 124 miliar, dengan peningkatan Cumulative Annual Growth Rate (CAGR) sekitar 23%.

"Berdasarkan data tersebut, diperkirakan bahwa industri voucher khususnya voucher digital akan meningkat pada tahun-tahun mendatang. Untuk itulah Ultra Voucher berencana untuk melakukan ekspansi ke tempat-tempat ritel yang mudah dijangkau oleh masyarakat, demi mendukung rencana ekspansi ini, Ultra Voucher mengambil langkah strategis salah satunya dengan IPO," ucap Hadi.

Chief Operating Officer Ultra Voucher Riky Boy Permata mengungkapkan Ultra Voucher juga termasuk sebuah aplikasi dan fitur pelengkap dari berbagai platform, perusahaan dan bank digital. Secara fundamental, bisnis Ultra Voucher menunjukkan performa positif, sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan tercatat melonjak 408,9%. Per Maret 2021, laba tahun berjalan tercatat Rp 543,49 juta dengan total penjualan Rp 194,48 miliar.

Per Desember 2020, total unduhan aplikasi Ultra Voucher sudah lebih dari 200.000 baik di perangkat android maupun iOS. Di mana terdapat lebih dari 10.000 pengguna yang melakukan transaksi setiap bulannya. Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet di seluruh Indonesia.

Adapun merchant yang bekerja sama dengan Ultra Voucher saat ini dari berbagai segmen, yakni beauty & relaxation, departement store, e-commerce, entertainment, food & beverage (F&B), hotel & travel, accessories & jewelry, lifestyle, investment, dan lain-lain.

"Pandemi tentunya masih menjadi tantangan yang dihadapi semua sektor usaha. Tetapi, kami yakin Ultra Voucher akan terus berupaya menunjukkan performa bisnis yang positif melalui inovasi dan ekspansi yang terukur," kata Riky.

Riky menambahkan dana hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan fundamental bisnis, yakni sekitar 36% untuk belanja modal termasuk pengembangan produk dan fitur, 34% untuk beban operasional termasuk penambahan sumber daya manusia, software, channel distribusi, dan 30% untuk peningkatan modal kerja termasuk pembelian persediaan voucher.

Halaman 2 dari 2
(das/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads