Ramai Pompom #BukalapakIPO, Cek Kinerja Keuangan Sebelum Beli Sahamnya

Ramai Pompom #BukalapakIPO, Cek Kinerja Keuangan Sebelum Beli Sahamnya

Danang Sugianto - detikFinance
Sabtu, 07 Agu 2021 08:30 WIB
Rencana IPO Bukalapak
Foto: Ilustrasi IPO Bukalapak (Denny Pratama/detikcom)
Jakarta -

PT Bukalapak.com Tbk akhirnya menyandang status perusahaan terbuka dan tercatat di pasar modal. Jumat pagi (6/8/2021) Bukalapak resmi mencatatkan sahamnya yang berkode BUKA di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saat pencatatan tadi pagi saham BUKA langsung bertengger di level Rp 1.060 atau naik 24,71% dari posisi harga penawaran perdana Rp 850. Artinya saham BUKA langsung melompat tinggi hingga menyentuh batas auto reject atas. Hingga pasar tutup tadi saham BUKA tetap di level itu.

Sorak--sorai Bukalapak IPO menggema di media sosial seperti Twitter. Hashtag #BukalapakIPO diramaikan banyak pihak, termasuk para pesohor influencer serta selebtwit. Menariknya lagi, mereka posting dengan menampilkan foto tangkapan layar pencatatan saham IPO Bukalapak yang sama persis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang influencer yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, bahwa memang ada endorse yang dilakukan untuk meramaikan hashtag #BukalapakIPO. Jika benar ini tentu salah satu aksi pompom saham.

"Iya ada endorsenya memang," ucapnya kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Penelusuran detikcom ada stand up comedian Arie Kriting yang ikut menggemakan hashtag tersebut. Melalui akunnya @Arie_Kriting dia posting tentang Bukalapak IPO pada pukul 9.55 pagi tadi.

"Saya belum pernah beli saham sama sekali seumur hidup. Tapi kayaknya boleh dicoba ya. Ini #bukalapakIPO begini kayaknya kesempatan bagus untuk coba punya saham deh," cuitnya dilansir Jumat (6/8/2021).

Selain itu ada selebtwit fico Fachriza (@ficofachrize_) yang juga ikut meramaikan hashtag #BukalapakIPO. Dia sambil posting foto tangkapan layar live pencatatan saham Bukalapak yang sama persis dengan yang diposting Arie Kriting.

"Siap banget cuan di market dengan #bukalapakIPO . Langsung serok berapa lot nih temen-temen?" cuitnya.

Ada juga @patungalimar yang posting foto serupa. Tapi tulisannya berbeda, dia mengaku penasaran ingin beli sahamnya Bukalapak.

"Keren sih #BukalapakIPO hari ini resmi jual saham ke publik! Sebenernya belum berani sih buat beli saham gitu tapi kalo bukalapak secara kredibilitas pastinya oke sih. Kalo kalian jadi gue, mau beli sahamnya ga kira-kira? Coba aja kali ya," tulisnya.

Selebtwit Handoko Tjung (@handokotjung) juga posting foto tangkapan layar yang sama dengan ketiga pesohor tadi.

"Hari ini #BukalapakIPO resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode ticker BUKA. Kira-kira apakah sahamnya bisa memBUKA pintu rejeki buat para investor?" tuturnya.

Kinerja keuangan Bukalapak. Langsung klik halaman berikutnya.

Sebelum terhipnotis dengan euforia ini ada baiknya melihat laporan keuangan Bukalapak terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya.

Berdasarkan dokumen Laporan Keuangan Bukalapak tahun 2020 perusahaan masih rugi sebesar Rp 1,3 triliun. Namun, bila dibandingkan tahun sebelumnya rugi itu mengalami perbaikan.

Di tahun 2019 rugi Bukalapak lebih besar, mencapai Rp 2,8 triliun. Sementara itu, di tahun 2018 Bukalapak juga mengalami kerugian, jumlahnya mencapai Rp 2,2 triliun.

Di tahun 2020 Bukalapak sebenarnya memperoleh pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun. Namun sayang Bukalapak masih memiliki beban yang juga sangat besar. Paling besar beban penjualan dan pemasaran dengan total Rp 1,5 triliun.

Beban terberat kedua untuk urusan umum dan administrasi sebesar Rp 1,4 triliun. Kemudian beban pokok pendapatan sebesar Rp 123 miliar, dan beban lainnya Rp 48 miliar. Beban-beban ini membuat Bukalapak mengalami rugi usaha sebesar Rp 1,8 triliun.

Di akhir 2020, Bukalapak mencatatkan aset sebesar Rp 2,5 triliun, jumlahnya naik dari tahun 2019 yang hanya mencapai Rp 2 triliun. Kemudian, total liabilitas Bukalapak di tahun 2020 sebesar Rp 985 miliar.


Hide Ads