Bahan bakar saham PT Bukalapak.com untuk meroket sepertinya sudah habis. Hari ini saham berkode BUKA ini justru turun hingga menyentuh level auto reject bawah (ARB) setelah pada hari pertama IPO sudah naik sampai mentok.
Melansir data RTI, Selasa (10/8/2021), saham BUKA hari ini tercatat berkurang 75 poin atau turun 6,76% ke level Rp 1.035. Saham BUKA sudah turun hingga level ARB tak lama sejak pembukaan pagi tadi.
Hari ini saham BUKA berpindah tangan sebanyak 994,51 juta lembar dengan frekuensi transaksi sebanyak 67.464 kali. Nilai transaksi saham BUKA hari ini mencapai Rp 1,05 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada 2 hari pertama perdagangannya, BUKA mengalami auto rejection atas (ARA) dengan naik 25%. Otoritas BEI menetapkan saham dengan rentang harga lebih dari Rp 200 sampai dengan Rp 5.000 akan auto rejection jika harga sahamnya naik lebih dari 25% atau turun lebih dari 10%.
Beberapa analis memperkirakan harga saham Bukalapak masih akan naik. Menurut pengamat pasar modal Riska Afriani, memproyeksikan kenaikannya akan menyentuh level Rp 1.500 per saham.
Sementara pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang memperkirakan saham Bukalapak bisa tembus ke Rp 1.800 per lembar.
"Saya rasa sih ini Bukalapak ini minimal akan menuju ke harga Rp 1.600 kalau menurut saya. Tapi bukan mustahil menurut saya sih bisa ke level Rp 1.800-an kalau menurut saya," sebutnya.
Salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia itu pada IPO menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp 850 per sahamnya.
Dana yang berhasil dihimpun oleh unicorn teknologi dari IPO ini sekitar Rp 21,9 triliun, dan akan digunakan untuk modal kerja Bukalapak dan anak-anak usahanya, yakni dalam rangka melakukan investasi di beragam produk dan layanan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, serta keberlangsungan.
Tonton juga Video: Microsoft Akan Genjot Bukalapak Rp 1,46 T