Investor ritel kembali menyerbu aplikasi PT Bukalapak.com Tbk di Google Playstore. Mereka mengutarakan kekesalannya atas turunnya saham BUKA di kolom komentar.
Saham BUKA hari ini turun 60 poin atau -6,74% ke posisi Rp 830. Artinya lagi-lagi saham BUKA turun hingga menyentuh level auto reject bawah (ARB).
Menariknya lagi, harga saham BUKA itu sudah di bawah harga IPO yakni Rp 850. Jika dihitung maka saham BUKA sudah turun 2,4% dari harga IPO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dilihat hari ini, cukup banyak komentar di aplikasi Bukalapak yang ada di Playstore. Sebagian komentar memberikan bintang 1.
Ada yang memberikan bintang 1 karena berbagai kendala penggunaan aplikasi. Tapi ada juga ternyata investor ritel yang rela ke Playstore dan aplikasi Bukalapak cuma untuk memberikan komentar tentang saham BUKA dan memberikan bintang satu.
"Ritel kecewa," tulis salah satu akun.
Ada juga yang marah-marah karena saham BUKA selalu turun hingga batas paling bawah auto reject bawah (ARB).
"TutupLapak aja dah..., ARB melulu, nggak bosan apa," tulisnya.
"Bikin IHSG anjlok," tulis akun lainnya.
"Harga saham turun terus," tulis akun yang lainnya.
Pihak Bukalapak pun memberikan tanggapan terkait hal itu. VP Corporate Affairs PT Bukalapak.com Tbk Siti Sufintri Rahayu menegaskan bahwa apa yang terjadi dengan saham BUKA merupakan mekanisme pasar.
"Sebagai informasi, transaksi saham Bukalapak di bursa saham setelah melakukan listing murni merupakan mekanisme pasar," ucapnya dalam keterangan resmi kepada detikcom, Rabu (18/8/2021).
Perusahaan juga menegaskan, halaman rating di Google Playstore merupakan sebuah saluran yang disediakan untuk menilai, serta memberikan masukan dan saran dari para pengguna Bukalapak dan aplikasi lainnya yang terdaftar di Google Playstore terhadap performa teknis masing-masing aplikasi.
(das/ara)