PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) masih menderita kerugian. Meski begitu kerugian perusahaan media ini mengalami penurunan.
Melansir laporan keuangan VIVA dari keterbukaan informasi, Rabu (25/8/2021), di semester I-2021 VIVA tercatat masih mengalami rugi bersih Rp 115,22 miliar. Rugi bersih itu turun 83,2% jika dibandingkan torehan semester I-2020 sebesar Rp 674,18 miliar.
Penurunan kerugian itu disebabkan naiknya pendapatan usaha VIVA dari Rp 874,1 miliar menjadi Rp 920,27 miliar. Total beban usaha juga turun dari Rp 923,29 miliar menjadi Rp 891,7 miliar.
Sehingga pada pos laba usaha VIVA masih positif Rp 28,52 miliar. Berbanding terbalik dengan semester I-2020 yang masih mengalami rugi usaha Rp 58,29 miliar.
Jumlah beban lain-lain juga mengalami penurunan yang cukup signifikan dari Rp 628,59 miliar menjadi Rp 135,8 miliar. Sehingga rugi neto turun drastis dari Rp 676,59 miliar menjadi Rp 114,26 miliar.
Total aset VIVA sendiri di 30 Juni 2021 sebesar Rp 8,71 triliun, naik dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 8,58 triliun. Namun total liabilitas VIVA juga ikut naik dari rP 8,3 triliun di akhir 2020 menjadi Rp 8,6 triliun di 30n Juni 2021.
Seperti diketahui VIVA merupakan induk dari PT Intermedia Capital Tbk (MDIA). Sedangkan MDIA merupakan induk dari PT Lativi Media Karya (TvOne) dan PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV).
MDIA sendiri di semester I-2021 menorehkan laba bersih Rp 16,41 miliar. Angka itu berbanding terbalik dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni rugi Rp 18,14 miliar.
Pendapatan MDIA juga mengalami kenaikan dari Rp 616,76 miliar menjadi Rp 690,3 miliar. Sama seperti induknya, total beban usaha MDIA juga berkurang dari Rp 579,9 miliar menjadi Rp 565,74 miliar.