Performa Tokcer, Telkom Raup Laba Bersih Rp 12,5 T di Semester I

Performa Tokcer, Telkom Raup Laba Bersih Rp 12,5 T di Semester I

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 31 Agu 2021 11:17 WIB
Logo Telkom
Performa Tokcer, Telkom Kantongi Laba Bersih Rp 12,5 T di Semester I
Jakarta -

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melanjutkan kinerja positifnya di semester I-2021. BUMN yang akrab dengan nama Telkom ini mengantongi laba bersih Rp 12,52 triliun.

Melansir laporan keuangan perusahaan lewat keterbukaan informasi, Selasa (31/8/2021), laba bersih perusahaan itu tumbuh 13,3% dari perolehan laba bersih di periode yang sama di 2020 sebesar Rp 10,9 triliun.

Pendapatan Telkom di semester I-2021 mencapai Rp 69,48 triliun. Angka itu juga naik 3,9% dari pendapatan di semester I-2020 sebesar Rp 66,85 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapatan perusahaan disumbang dari pendapatan data, internet dan jasa informatika yang mencapai Rp 33,64 triliun. Dari segmen itu paling besar datang dari pendapatan internet dan data seluler sebesar Rp 31,6 triliun.

Hingga akhir Juni 2021 jumlah aset Telkom mencapai Rp 263,9 triliun. Angka itu meningkat dari posisi aset di akhir 2020 sebesar Rp 246,9 triliun.

ADVERTISEMENT

Meskipun jumlah liabilitas Telkom juga bertambah dari Rp 126,05 triliun di akhir 2020 menjadi Rp 153,87 triliun di akhir semester I-2021.


Dalam keterangan resmi perusahaan, sepanjang paruh pertama 2021, pendapatan IndiHome tumbuh 24,2% YoY menjadi Rp 12,9 triliun, dengan marjin EBITDA yang juga tumbuh dengan mengesankan, dari 38,6% per Juni 2020 menjadi 47,6% per Juni 2021. Hal ini tidak lepas dari penambahan pelanggan dan ARPU yang kian membaik, sebagai dampak dari ragam layanan add-ons yang semakin diminati dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Kemitraan dengan konten provider global terbukti sebagai strategi bertumbuh yang tepat dan berbuah manis bagi layanan IndiHome. Kontribusi pendapatan IndiHome terhadap revenue konsolidasian TelkomGroup naik menjadi 18,5% per Juni 2021, naik dari sebelumnya 15,5% pada periode yang sama tahun lalu.

Kinerja positif IndiHome dicapai berkat berbagai upaya pemasaran yang telah dilakukan seperti mendorong pelanggan untuk upgrade layanan dan kecepatan, serta paket add-ons yang bervariasi. Upaya ini berdampak pada peningkatan ARPU menjadi Rp 270 ribu dibanding kuartal pertama 2021 sebesar Rp 266 ribu.

Pelanggan IndiHome tercatat bertambah 285 ribu pelanggan sejak awal tahun, sehingga total jumlah pelanggan IndiHome hingga kuartal II/2021 mencapai 8,3 juta orang, naik 11,4% YoY. Beragam konten bisa dinikmati pelanggan IndiHome seperti program-program hiburan, film, dan tayangan serial oriental yang kini hadir melalui paket Dynasty Lite Minipack. Selain itu, IndiHome juga baru saja meluncurkan kanal terbaru untuk anak-anak bernama IndiKids.

Pada segmen Mobile, pendapatan digital business Telkomsel mencapai Rp33,36 triliun atau tumbuh 4,7% YoY. Kontribusi pendapatan layanan digital terhadap total revenue Telkomsel naik dari 72,4% per kuartal II/2020 menjadi 77,3% per kuartal II/2021. Pertumbuhan ini tak lepas dari besarnya basis pelanggan Telkomsel sebesar 169,2 juta orang, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 117,7 juta pelanggan atau tumbuh 12% YoY.

Lalu lintas data segmen Mobile juga tumbuh 54,5% YoY menjadi 6.573.499 Terabyte. Layanan Telkom dapat berjalan optimal berkat operasional 237.300 Base Transceiver Station (BTS) yang 187.048 di antaranya berbasis 3G/4G. Total, jumlah BTS yang dimiliki Telkomsel tumbuh 4% YoY per Juni 2021.

"Telkom berkomitmen melakukan transformasi digital secara konsisten dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang sesuai kebutuhan masyarakat di era kenormalan baru. Kehadiran konektivitas, platform dan layanan digital terbaik dari Telkom diharapkan dapat membantu masyarakat dalam beraktivitas, sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia akan semakin membaik ke depannya," ujar Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulisnya.

Peningkatan kinerja Telkom juga terjadi pada segmen Enterprise, dengan pendapatan mencapai Rp8,7 triliun atau tumbuh 12,2% YoY. Pertumbuhan segmen ini berasal dari layanan IT dan solusi konektivitas.

Ini merupakan bukti dari strategi bertumbuh yang dijalankan Telkom dengan mendorong digitalisasi pelanggan korporasi melalui konektivitas yang andal sebagai core competencies perusahaan dan layanan yang beragam. Hal ini sejalan sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar Telkom dapat berperan sebagai digital hub bagi BUMN.

Selain itu, pendapatan perseroan dari segmen Wholesale & International Business juga naik 1,2% YoY menjadi Rp6,9 triliun. Peningkatan ini disebabkan adanya pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi, data center, dan A2P service. Data center menjadi platform digital yang permintaannya tumbuh signifikan seiring dengan peningkatan aktivitas pemain di bisnis digital.

Selain itu, dari bisnis menara telekomunikasi, Mitratel sebagai anak usaha Telkom yang saat ini memiliki lebih dari 23 ribu menara atau tumbuh 45% YoY, memiliki tenancy ratio 1,57 kali dari yang sebelumnya 1,54 kali pada Juni 2020. Mitratel melakukan berbagai langkah sebagai pemain tower terbesar di Indonesia, yang mendukung beragam kebutuhan tidak hanya bagi TelkomGroup tapi juga tenant lainnya. Sehingga Mitratel bersiap untuk mengoptimalkan value creation selanjutnya melalui aksi korporasi yang lebih besar lagi.

Lihat juga Video: Heboh Abdee Jadi Komisaris, Ahmad Dhani Berkaca pada Henk Ngantung

[Gambas:Video 20detik]



(das/fdl)

Hide Ads