Anggota holding BUMN pertambangan MIND ID PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan laba bersih Rp 1,8 triliun atau naik 38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,3 triliun.
Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengungkapkan jika pencapaian laba bersih ini didukung dengan pendapatan sebesar Rp 10,3 triliun atau naik 14% dari capaian di periode yang sama tahun lalu Rp 9 triliun.
"Total aset perusahaan naik 10% yaitu menjadi Rp 27 triliun dari sebelumnya Rp 24,5 triliun," kata dia dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suryo menjelaskan kinerja ini seiring dengan pemulihan ekonomi global maupun nasional yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara. Lalu disertai dengan kenaikan harga batu bara yang signifikan hingga menyentuh level US$ 134,7 per ton pada 30 Juni 2021.
Total produksi batu bara PTBA selama semester I-2021 mencapai 13,3 juta ton dengan penjualan sebanyak 12,9 juta ton. Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 25 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021.
"PTBA memastikan kegiatan operasional pertambangan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat, sehingga aktivitas produksi dan penjualan dapat berjalan optimal dan aman," jelasnya.
PTBA juga mengupdate proyek pengembangan antara lain Gasifikasi Batu Bara. Proyek Strategis Nasional ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun, dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar US$ 2,1 miliar atau setara Rp 30 Triliun.
Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG lebih dari 1 juta ton per tahun sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan Kerja sama ini menjadi portofolio baru bagi perusahaan yang tidak lagi sekadar menjual batu bara, tetapi juga mulai masuk ke produk-produk hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah.
(kil/dna)