Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu mengungkapkan rencana untuk mengkonsolidasi bisnis layanan internet broadband yang dimiliki para BUMN. Lalu bagaimana tanggapan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebagai BUMN yang paling pertama masuk ke bisnis itu?
Seperti diketahui Telkom masuk ke dalam bisnis internet broadband melalui IndiHome. Lalu dalam beberapa waktu belakangan ini banyak BUMN yang turut masuk ke bisnis tersebut meskipun sedikit menyimpang dengan bisnis intinya.
Misalnya PT PLN (Persero) yang mendirikan PT Indonesia Comnets Plus (ICON+). Kemudian ada juga PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang mendirikan bisnis internet melalui PT Telemedia Dinamika Sarana dengan merek produk internetnya Gasnet. Terakhir PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga masuk ke bisnis layanan internet melalui anak usahanya PT Jasa Marga Related Business (JMRB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya pernyataan yang disampaikan Pak Menteri saat RDP dengan DPR. Saat itu ditanyakan bagaimana anak-anak usaha BUMN yang ingin kembangkan bisnis fix broadband ada ICON+, Jasa Marga dan PGN. Tapi kami memahami dari posisi Kementerian BUMN," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi dalam acara Public Expose Live 2021, Senin (6/9/2021).
Heri menilai wajar jika Kementerian BUMN memiliki rencana untuk melakukan konsolidasi atas seluruh bisnis layanan internet milik BUMN. Sebab pemerintah pasti lebih ingin menciptakan efisiensi dalam mengelola perusahaan negara.
"Dalam konteks ini Kementerian BUMN merupakan pemegang saham terbesarnya. Tentunya Kementerian BUMN ingin dapat efisiensi dari bisnis ini, tidak tumpang tindih. Artinya ide ini bisa diterima," ucapnya.
Simak juga Video: Netizen Ngeluh IndiHome Lemot, Ini Jawaban Telkom