PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) berencana menerbitkan obligasi global. Perusahaan perkapalan ini menargetkan perolehan dana hingga US$ 300 juta atau setara Rp 4,26 triliun (kurs Rp 14.200).
Melansir keterangan resmi perusahaan, global bond itu akan diterbitkan dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Obligasi global akan dijamin oleh BULL dan/atau anak perusahaannya dalam bentuk jaminan aset dan/atau jaminan perusahaan.
Obligasi global ini ditawarkan kepada investor di luar wilayah Indonesia, sesuai dengan ketentuan Rule 144A dan Regulation S of the United States Securities Act 1933, dan terdaftar di SGX-ST (Singapore Exchange Securities Trading Limited). Perusahaan berharap penerbitan global bond ini selesai pada bulan Oktober 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fitur dan kekuatan yang unik dari Obligasi Global akan semakin meningkatkan kemampuan Perseroan untuk menjalankan strategi pertumbuhan yang konservatif dan telah terbukti berdasarkan setidaknya 80-90% pendapatan berasal dari kontrak dengan rekanan yang kuat seperti Pertamina dan Shell, dan aset ber-leverage rendah dengan margin EBITDA yang tinggi yaitu lebih dari 60%," kata Direktur Utama BULL Henry Jusuf.
Hasil penerbitan dari obligasi global ini akan digunakan perusahaan untuk melunasi utang pinjaman BULL dan/atau anak perusahaannya. Dana tersebut juga diyakini akan semakin memperkuat posisi keuangan Perseroan karena tidak hanya akan mendiversifikasi struktur pendanaan Perseroan dan memperpanjang durasi jatuh temponya, tetapi juga menyediakan instrumen pendanaan yang stabil dan berjangka panjang sekaligus meningkatkan arus kas bersih lebih dari US$ 80 juta per tahun.
Sejak tahun 2016 BULL terus berkembang dari kapasitas armada 560.000 DWT menjadi saat ini 2.850.000 DWT atau lebih dari 5 kali lipat. Dalam prosesnya Perseroan telah menjadi salah satu pemilik dan operator kapal tanker terbesar di dunia untuk kapal tanker berukuran besar yang dikenal dengan Aframax/LR2 (masing-masing mampu mengangkut lebih dari 100.000 ton minyak dan produk minyak) dan satu-satunya perusahaan tanker minyak dan gas di dunia yang dapat mengambil manfaat dari pasar cabotage di Indonesia yang stabil dan pasar internasional dengan tarif yang lebih tinggi.
Lihat juga video 'Jurus Sri Mulyani Tekan Utang RI dan Bunganya':