PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengaku mendapat kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 2,3 kali dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan II tahap I 2021 dan sukuk mudharabah berkelanjutan II tahap I 2021.
Dari penawaran tersebut, perseroan mampu menghimpun total dana segar sebesar Rp 2,5 triliun, terdiri dari obligasi sebesar Rp 1,75 triliun dan sukuk sebesar Rp 750 miliar.
Direktur Keuangan WIKA Ade Wahyu mengungkapkan capaian itu menandakan tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja WIKA yang solid di tengah pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui dana obligasi yang diperoleh, WIKA mampu untuk melakukan debt profiling, di mana pinjaman jangka pendek perusahaan diubah menjadi pinjaman jangka panjang sehingga rasio utang perusahaan tetap dalam kondisi sehat," ucap Ade dalam keterangan tertulis, Jumat (10/9/2021).
Ia menjelaskan langkah debt profiling diambil sejalan dengan karakteristik WIKA yang mayoritas menggarap proyek multiyears. Adapun dana yang didapat dari sukuk akan digunakan untuk modal kerja proyek infrastruktur dan gedung sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal.
"Apresiasi dan terima kasih kami sampaikan kepada investor yang telah percaya terhadap WIKA. Kepercayaan ini tentunya datang bersama ekspektasi yang tinggi dan merupakan komitmen WIKA untuk menjawab ekspektasi tersebut dengan kinerja yang baik," tutupnya.