BEI Buka Suara Isu Blibli Masuk Pasar Modal Lewat 'Pintu Belakang'

BEI Buka Suara Isu Blibli Masuk Pasar Modal Lewat 'Pintu Belakang'

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 17 Sep 2021 12:22 WIB
Karyawan mengamati layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (29/09/2014). IHSG berhasil bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan. Indeks itu ditutup pada level 5.142,01 atau rebound 0,18%,Sektor keuangan menjadi pendorong indeks dengan kenaikan 0,77%.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

PT Global Digital Niaga (GDN) atau Blibli.com akan mengambilalih saham PT Supra Boga Lestari Tbk sebanyak 797.888.628 lembar atau 51% dari saham perusahaan yang mengoperasikan Ranch Market itu. Tersiar kabar bahwa itu adalah jalan yang dipilih Blibli untuk mejeng di pasar modal.

Jika benar maka Blibli akan melakukan backdoor listing. Pencatatan lewat pintu belakang merupakan istilah aksi korporasi yang sering didengar oleh pelaku pasar.

Penjelasan secara awam, backdoor listing merupakan aksi akuisisi oleh perusahaan non go public kepada perusahaan yang sahamnya tercatat di pasar modal dalam jumlah besar. Sehingga seolah-olah perusahaan non go public tersebut sudah hadir di pasar modal tanpa melalui initial public offering (IPO).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setia pun buka suara terkait kabar tersebut. Dia mengatakan keputusan tersebut tetap berada di tangan calon emiten itu sendiri.

"Kami percaya bahwa hal tersebut merupakan keputusan bisnis para pihak yang tentunya sudah melewati pertimbangan matang. Harapan kami tentunya, corporate action tersebut dapat memberi dampak baik bagi peningkatan value perusahaan dan juga bagi perkembangan pasar modal Indonesia," ucapnya, Jumat (17/9/2021).

ADVERTISEMENT

Nyoman menerangkan bahwa BEI tidak mengatur secara khusus mengenai backdoorlisting. Namun suatu perusahaan terbuka dapat diambil alih oleh perusahaan lain. Dalam rangka pengambilalihan Perusahaan Tercatat tersebut perlu diperhatikan ketentuan yang terkait.

"Mengacu pada POJK No.9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Pengendali adalah pihak yang baik langsung maupun tidak langsung memiliki lebih dari 50% saham perusahaan atau mempunyai kemampuan untuk menentukan, baik langsung maupun tidak langsung dengan cara apapun pengelolaan dan/atau kebijakan perusahaan. Sementara pengambilalihan adalah tindakan baik langsung maupun tidak langsung yang mengakibatkan perubahan pengendali," terangnya.

Lihat juga Video: Jokowi Tinjau Vaksinasi Pelaku Perbankan-Pasar Modal di BEI

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya diberitakan, melalui surat yang ditandatangani Direktur Utama GDN Kusumo Martanto, para pihak telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham (PPPS) pada tanggal 15 September 2021.

"Bahwa pada tanggal 15 September 2021 kami telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham dalam PT Supra Boga Lestari Tbk ("SBL") sehubungan dengan rencana pengambilalihan 797.888.628 saham atau 51% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SBL," demikian dikutip detikcom Kamis (16/9/2021).

Sementara berdasarkan pengumuman yang dipublikasikan emiten berkode saham RANC, Blibli.com akan mengambilalih saham dari kepemilikan PT Wijaya Sumber Sejahtera, PT Prima Rasa Inti, PT Gunaprima Karyaperkasa, PT Ekaputri Mandiri, Dr. David Kusumodjojo, Suharno Kusumodjojo, dan Harman Siswanto.

"GDN dan Para Penjual telah menandatangani PPPS dalam rangka rencana pengambilalihan saham pada Perseroan, dimana jumlah perkiraan saham yang akan dibeli oleh GDN adalah sebesar sebesar 797.888.628 saham atau mewakili sekurang-kurangnya 51% dari total modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan yang dimiliki oleh Para Penjual," demikian bunyi keterangan yang ditandatangani Direktur Supra Boga Lestari Hady Purnama.


Hide Ads