Aksi korporasi penerbitan 28,2 miliar saham baru (right issue) yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam rangka pembentukan Holding Ultra Mikro telah terserap seluruhnya dan bahkan mengalami oversubscribed.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai pasca suksesnya aksi korporasi tersebut saham BBRI ke depan akan semakin menarik bagi para investor.
"Dengan adanya right issue ini dan potensi bisnis yang besar karena terdorong Holding BUMN Ultra Mikro, saham BBRI tentu akan bertambah menarik dan meningkatkan optimisme investor untuk terus mengapresiasi saham BBRI," ujar Inarno saat Opening Bell di Bursa Efek Indonesia (29/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan right issue BRI mencatatkan sejarah baru dalam pasar modal Indonesia. Pasalnya jumlah HMETD yang telah di exercise mencapai 28,2 miliar saham dan nilai transaksi mencapai 96 triliun.
"Right issue yang dilakukan oleh BBRI tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia, tertinggi di kawasan Asia Tenggara, serta menduduki peringkat 3 tertinggi di Asia, dan masuk 7 besar di seluruh dunia sejak 2009," tuturnya.
Menurutnya, hal ini menjadi pencapaian yang membanggakan di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi COVID-19. Terlebih antusiasme yang sangat tinggi dari para investor baik asing maupun lokal merupakan menjadi bukti bahwa dunia luar masih percaya akan prospek ekonomi Indonesia saat ini dan masa depan.
"Semoga dengan dana yang dihimpun dari rights issue ini perseroan dapat mengembangkan ekosistem ultra mikro untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan dengan mencapai kesejahteraan bersama," harapnya.
Lebih lanjut, kata dia, kesuksesan right issue BBRI ini tentunya berkat upaya dan kerja keras PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk terutama dalam menjaga kinerja dan fundamental perusahaan.
"Saham BBRI merupakan saham dengan kinerja luar biasa dan selalu masuk dalam LQ45, sampai saat ini sejak februari 2005 itu BBRI masuk dalam LQ45, BRI juga masuk dalam kategori perusahaan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia dan menjadi saham yg paling aktif di transaksikan berdasarkan nilai," pungkasnya.
(akd/hns)