Keesokan harinya saham BUKA kembali naik begitu tinggi hingga menyentuh level Rp 1.100. Namun setelah itu, pada 13 Agustus 2021 saham BUKA anjlok lagi ke level Rp 860. Dari situ terlihat begitu besarnya naik dan turun saham BUKA.
Pada 16 Agustus saham BUKA sempat naik lagi ke level Rp 1.020. Namun lagi-lagi keesokan harinya kembali turun ke level Rp 885.
Di 19 Agustus 2021 saham BUKA juga kembali turun ke level Rp 840 atau sudah di bawah harga IPO. Lalu keesokan harinya turun lagi ke Rp 795.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari tren penurunan awal banyak dari pelaku pasar yang membeli saham BUKA panik. Mereka bahkan menunjukkan kekesalannya di Playstore. Bahkan ada juga yang mengobral saham BUKA di lapak e-commerce Bukalapak sendiri.
Hari ini kembali saham BUKA mengalami penurunan yang cukup tajam. Tercatat saham BUKA menutup hari dengan turun 5,44%ke posisi Rp 695 per lembar.
Posisi itu merupakan level terendah sejak perusahaan mencatatkan sahamnya di pasar modal. Bahkan sudah jauh di bawah harga saat penawaran umum atau IPO di level Rp 850.
Jika dihitung dari harga penawaran hingga posisi hari ini maka saham BUKA sudah turun 22%.
Kemarin bahkan saham BUKA turun hingga menyentuh batas penurunan terendah atau auto reject bawah (ARB) dengan melemah 6,37% ke level Rp 735.
(das/fdl)