Luhut Buka-bukaan Pasar Modal RI Masih Kalah dari India-Malaysia

Luhut Buka-bukaan Pasar Modal RI Masih Kalah dari India-Malaysia

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 14 Okt 2021 13:27 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pasar modal memiliki peran yang sangat vital Indonesia. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dekade terakhir tidak lepas dari dukungan pasar modal terutama dari sisi penyedia dana untuk pembangunan.

Namun, Indonesia bukan tanpa tantangan. Luhut bilang, kedalaman pasar keuangan Indonesia masih relatif lebih rendah dibanding negara berkembang lainnya.

"Seperti yang kita telah ketahui saat ini tingkat kedalaman pasar keuangan Indonesia financial deepening relatif lebih rendah dibanding kawasan emerging market lainnya," katanya dalam acara Opening Ceremony CMSE 2021, Kamis (14/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, lanjutnya, kapitalisasi pasar modal Indonesia masih kalah dibanding dengan India dan Malaysia.

"Data dunia menunjukkan kapitaliasi pasar modal Indonesia pada tahun 2020 ini baru sebesar 47% dari PDB, di bawah emerging seperti India 99% dan Malaysia 130%," katanya.

ADVERTISEMENT

Maka itu, Luhut bilang, inisiatif dan akselerasi pengembangan pasar keuangan perlu diupayakan. Luhut bilang, upaya yang telah dilakukan itu telah menunjukkan adanya perkembangan.

"Upaya telah dilakukan beberapa tahun terakhir menunjukkan capaian yang patut dibanggakan terutama di tengah tantangan COVID-19 dari awal tahun sampai 8 Oktober 2021, jumlah pencatatan baru saham atau new listing mencapai 38 perusahaan ditambah calon perusahaan tercatat yang sedang mengantre atau sedang dalam pipeline 25 calon perusahaan tercatat," paparnya.

Tonton video '10 Negara Investor Terbesar di Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]



(hal/zlf)

Hide Ads