UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan lebih dari 60 juta usaha terdaftar, dan berkontribusi sebesar 67% bagi produk domestik bruto (PDB), serta mempekerjakan 90% tenaga kerja dewasa di Indonesia.
Saat pandemi Covid-19 melanda tahun lalu, UMKM diperkirakan kehilangan 70% dari total penjualannya akibat dampak pembatasan sosial. Hal ini mendorong pemilik bisnis untuk menemukan solusi yang dapat membantu mereka bertahan dan terus berkembang.
AC Ventures yang didirikan oleh Pandu Sjahrir memimpin pendanaan senilai US$4 juta (sekitar Rp56,6 miliar) dalam putaran Pra-Seri A untuk Startup penyedia layanan software-as-a-service (SaaS) untuk UMKM, Majoo. Turut berpartisipasi dalam pendanaan ini adalah BRI Ventures dan juga Xendit.
Founder dan CEO Majoo, Adi Wahyu Rahadi mengungkapkan bahwa perusahaannya akan memanfaatkan dana segar untuk menambahkan fitur-fitur terbaik dalam platform mojoo sehingga dapat membantu UMKM mengembangkan bisni dan membuka peluang bagi UMKM agar dapat menjual produk melalui beberapa saluran offline dan online dalam satu fitur aplikasi.
"Majoo tumbuh bersama UMKM Indonesia dengan menghadirkan fitur fitur terkini untuk memberikan yang terbaik bagi para pengusaha dari berbagai latar belakang. Menghadirkan cara mudah, membantu UMKM menjalankan bisnis mereka dan membawa UMKM naik kelas melalui aplikasi Majoo," ujar Adi dalam keterangannya, Selasa (26/10/2021).
Dimulai sebagai solusi Point of Sales (PoS) untuk UMKM, Majoo memperluas penawaran mereka menjadi "End to end SaaS untuk UMKM Indonesia". Majoo membuka peluang bagi UMKM untuk dapat menjual produk melalui beberapa saluran offline dan online dalam satu fitur aplikasi.
Dengan kemitraan yang kuat, terintegrasi ke beberapa marketplace, dan memiliki hubungan yang baik dengan berbagai asosiasi UMKM, Majoo mampu mengembangkan platform yang secara unik melayani bisnis UMKM Indonesia.
Saat ini, Majoo telah memproses lebih dari 80 juta transaksi senilai US$ 600 juta untuk UMKM di lebih dari 600 kota di Indonesia dari berbagai jenis bisnis, mulai dari F&B hingga laundry. Aplikasi majoo telah tumbuh 85% YoY dan telah mengakuisisi lebih dari 20 ribu pengguna aktif dengan tingkat retensi terbaik di industri.
Sementara Founder and Managing Partner AC Ventures, Adrian Li, menyampaikan bahwa AC Ventures telah lama menyadari potensi luar biasa untuk digitalisasi ekonomi UMKM di Indonesia, dan pandemi telah mempercepat adopsi teknologi di sektor ini selama 3-5 tahun.
"Latar belakang dan pengalaman Adi dan Audia juga sangat cocok dengan misi mereka untuk menghadirkan teknologi yang memberdayakan pertumbuhan dan produktivitas bagi jutaan pemilik usaha kecil di Indonesia. Kami senang dan bangga bisa berinvestasi bersama mereka untuk menciptakan dampak besar bagi sektor ini dan ekonomi," ungkap Adrian.
Baca juga: Disuntik Abu Dhabi, IPO GoTo Makin Dinanti |
(kil/fdl)