Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel akan melepas sahamnya ke publik atau initial public offering (IPO) dalam waktu dekat. Dari IPO ini, Mitratel mengincar dana Rp 15 triliun hingga Rp 24 triliun. Buat apa?
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Ardiansyah mengatakan, dana hasil IPO ini utamanya untuk menambah tower telekomunikasi.
"Alokasi dana dihasilkan utamanya akan dilakukan berbagai hal, baik untuk capex, baik itu organik, membangun tower baru, menambah tower, maupun juga anorganik mengakuisisi tower milik yang lain," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI, Rabu (10/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisanya, dana dari IPO ini akan digunakan untuk membantu modal kerja.
Baca juga: DPR Panggil Bos Telkom Bahas IPO Mitratel |
Ia melanjutkan, harga saham yang ditawarkan dalam IPO ini sekitar Rp 775 hingga Rp 975 per saham. Jumlah saham yang dilepas maksimal 25,54 miliar saham.
"Total proceed yang diharapkan di antara Rp 15-24 triliun, dan ini nantinya semuanya akan masuk kepada Mitratel," katanya.
Pada IPO ini, tanggal efektif pernyataan pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperkirakan pada 12 November 2021. Kemudian, masa penawaran umum 16-18 November 2021.
Selanjutnya, tanggal penjatahan dan distribusi saham 18-19 November 2021. Terakhir, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan 22 November 2021.