Lira Anjlok Gila-gilaan Gara-gara Erdogan!

Lira Anjlok Gila-gilaan Gara-gara Erdogan!

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 24 Nov 2021 09:38 WIB
ISTANBUL, TURKEY - AUGUST 27:  In this photo illustration, Turkish Lira currency is displayed on August 27, 2018 in Istanbul, Turkey. The Turkish lira slid to 6.22 against the dollar Monday as markets opened after Turkeys week-long Bayram holiday.  (Photo by Chris McGrath/Getty Images)
Foto: Getty Images/Chris McGrath
Jakarta -

Lira Turki anjlok ke rekor terendah 13,44 terhadap dolar AS pada Selasa. Ini merupakan level yang tak pernah diprediksi sebelumnya.

Ahli Strategi Bluebay Asset Management Tim Ash mengungkapkan anjloknya Lira ini terjadi karena kebijakan moneter yang diambil oleh pemerintah.

"Ini gila, tapi itu adalah cerminan dari kebijakan moneter yang diambil pemerintah," kata dia dikutip dari CNBC, Kamis (24/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Rabu Sore, Lira diperdagangkan pada level 12,72 terhadap dolar AS. Kemudian terus merosot hingga 15%.

Pelemahan ini juga terjadi karena Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mendukung pemangkasan suku bunga acuan bank sentral di tengah melambungnya inflasi di negara tersebut.

ADVERTISEMENT

Bahkan Erdogan menyebut jika hal ini adalah bagian dari 'perang' untuk menyelamatkan perekonomian negara. Bahkan pemerintah tak mengindahkan seruan investor dan analis terkait hal tersebut.

Saat ini angka inflasi di Turki mendekati 20%. Ini artinya harga barang di Turki melonjak tinggi.

Mata uang Turki memang telah mengalami penurunan sejak awal 2018. Hal ini disebabkan oleh ketegangan geopolitik dengan negara Barat, defisit transaksi berjalan, menyusutnya cadangan devisa dan utang yang meningkat.

Erdogan bahkan telah menyebut jika suku bunga adalah musuh yang harus dilawan. Dia bersikeras jika menaikkan suku bunga sebenarnya memperburuk angka inflasi.

Saat ini investor khawatir independensi bank sentral Turki terganggu karena Erdogan terkesan mengendalikan kebijakan-kebijakan yang ditempuh bank sentral.

Lanjutkan membaca -->

Bahkan Erdogan telah memecat tiga kepala bank sentral hanya dalam waktu dua tahun karena dianggap tidak memiliki visi yang sama dalam mengambil kebijakan.

Mantan Deputi Gubernur Bank Sentral Turki Semih Tumen yang diberhentikan oleh Erdogan mengkritik keras kebijakan yang diambil pemerintah Turki.

"Kita harus meninggalkan eksperimen yang irasional ini. Tidak ada peluang untuk berhasil. Kita harus kembali ke kebijakan yang bisa melindungi Lira dan memberikan kesejahteraan rakyat Turki," jelasnya.

Lembaga pemeringkat Fitch Ratings pada Agustus lalu menyatakan 57% utang pemerintah Turki terdiri dari mata uang asing. Ini artinya kebutuhan dolar AS bisa lebih besar dan membuat lira terus tertekan.



Simak Video "Video Erdogan: Turki Komitmen Ikut Bangun IKN"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads