Perusahaan rintisan jaringan hotel asal India, OYO mengumumkan akan go public di bursa saham India. Ini artinya perusahaan yang didirikan oleh Ritesh Agarwal akan menjadi unicorn India yang melantai di bursa.
Dikutip dari CNN, OYO saat ini masih mendapat sokongan dana dari SoftBank. Dalam IPO di Mumbai, OYO membidik dana segar hingga 70 miliar rupee (US$ 944 juta) atau setara dengan Rp 13,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.200).
OYO juga memberikan opsi kepada investor mereka saat ini untuk menjual sebagian saham hingga US$ 193 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang hasil IPO ini akan digunakan untuk pembayaran utang OYO dan mengembangkan bisnis baru.
OYO merupakan singkatan dari Oravel Stays Limited ini didirikan pada 2012 oleh Ritesh yang saat itu usianya masih 19 tahun. Kala itu Ritesh putus sekolah dan dia bertekad untuk membangun platform pemesanan kamar murah di seluruh India.
Sejak saat itu OYO berkembang pesat dan kini telah memiliki 157.000 kamar di 35 negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat.
Selama bertahun-tahun OYO terus menjadi startup berkembang pesat. Pada 2019, OYO menyatakan sistem pemesanan kamar lebih cepat dibandingkan jaringan hotel teratas di dunia.
Namun sejak itu Ratesh tersandung masalah kepercayaan kemampuan platform dalam menghasilkan keuntungan dan bagaimana strategi mempertahankan pertumbuhan.
Selain itu OYO juga mengalami krisis kepercayaan, apalagi gagalnya IPO WeWork membuat suporter terbesarnya SoftBank menjadi lebih ketat.
Simak Video "Video: Nggak Takut! Aktor Ini Naik Air India Sebulan Setelah Tragedi Maut"
[Gambas:Video 20detik]