Pandemi COVID-19 yang telah melanda Indonesia hampir 2 tahun memberikan dampak pada sektor properti. Hal itu tercermin dalam kinerja PT Modernland Realty Tbk.
Direktur Modernland Realty, Dharma Mitra menjelaskan, sejak awal tahun 2020 telah membawa dampak terhadap perekonomian di Indonesia dan dunia. Pandemi ini menimbulkan ketidakpastian untuk kegiatan operasional perseroan sehingga berdampak pada hasil operasi perseroan serta posisi keuangannya.
Terhitung sejak pertengahan Maret 2020, perseroan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah sesuai dengan anjuran pemerintah di mana hal ini sangat membatasi aktivitas bisnis perseroan. Memasuki tahun 2021 kondisi perekonomian masih mengalami perlambatan terlebih dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di bulan Juli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kegiatan vaksinasi yang tengah digalakkan oleh pemerintah memberikan sentimen positif pada pasar dengan meningkatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian. Hal itu ditandai dengan membaiknya mobilitas masyarakat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.
"Perseroan terus berupaya meningkatkan kinerja pemasaran, antara lain dengan memanfaatkan program relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pemerintah untuk rumah tapak di bawah Rp 2 miliar," ujar Dharma Mitra dalam keterangannya, Minggu (12/12/2021).
Dari segmen hospitality, perseroan mencatatkan pertumbuhan dari sisi pendapatan. Program karantina dari kedatangan tamu luar negeri menjadi salah satu katalis positif bagi occupancy rate sepanjang tahun 2021 selain dari pendapatan non guest room dengan mayoritas konsumen dari kalangan pemerintahan yang membutuhkan tempat training dan rapat offline seiring dengan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1 di DKI Jakarta pada bulan November lalu.
Mengenai kinerja keuangan, Direktur Modernland Realty, Herman mengatakan, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 578,19 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar Rp 106,56 miliar atau 22,59% bila dibandingkan dengan posisi per 30 September 2020 yang sebesar Rp 471,63 miliar.
Sementara laporan laba rugi per 30 September 2021, perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 460,19 miliar, di mana rugi bersih mengalami penurunan sebesar Rp 885,61 miliar atau 65,80% bila dibandingkan dengan rugi pada periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp 1,34 triliun.
Direktur Modernland Realty, David Iman Santosa mengatakan, perseroan berhasil mencatatkan penjualan marketing sales sebesar Rp 1,09 triliun di mana segmen residensial berkontribusi sebesar Rp 902,47 miliar, segmen industrial sebesar Rp 77,67 miliar serta segmen hospitality sebesar Rp 106,15 miliar.
David Iman Santosa mengatakan, kondisi ekonomi tahun 2021 masih mengalami perlambatan namun program vaksinasi masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah memberikan dampak yang positif dari tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian. Hal ini menjadi sentimen positif bagi perseroan untuk melakukan penetrasi pasar di segmen residensial, terlebih dengan dukungan dari pemerintah terkait program relaksasi PPN untuk rumah tapak di bawah Rp 2 miliar yang diperpanjang hingga akhir Desember 2021.
"Untuk mendukung program relaksasi PPN ini, perseroan memberikan diskon dan promosi yang menarik bagi konsumen, serta memanfaatkan teknologi precast dari anak usaha untuk mempercepat pembangunan sehingga proses serah terima unit ke konsumen pun dapat dipercepat," kata David Iman Santosa.
(acd/zlf)