Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah usai pemerintah mengumumkan kasus COVID-19 varian omicron. Namun, tekanan pada pasar ini diproyeksi sementara.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaib menilai, penanganan COVID-19 di Indonesia sudah cukup bagus sehingga menimbulkan kepercayaan pada pelaku pasar.
"Pasar kemungkinan besar hanya bersifat sementara karena penanganan COVID di Indonesia cukup bangus dan pemerintah proaktif lakukan vaksinasi. Ini yang akan mendorong rupiah dan IHSG mengalami penguatan," katanya, Kamis (16/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan, pelaku pasar optimistis pemerintah bisa menangani varian omicron. Ia juga menilai, masyarakat tidak banyak berpergian saat Natal dan Tahun Baru, sehingga sebaran virus bisa diantisipasi.
"Pelaku pasar optimis bahwa pemerintahan Indonesia akan bisa menangani kasus omicron ini, apalagi di Natal dan Tahun Baru dengan adanya informasi omicron ini kemungkinan besar masyarakat akan lebih berhati-hati untuk jalan-jalan, kemungkinan masyarakat akan melakukan Natal Tahun Baru itu di rumah," ujarnya.
Baca juga: Omicron Masuk RI, Sudah Goyang Ekonomi? |
Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas mengatakan, IHSG diproyeksi masih bisa menguat hingga tutup tahun. Ia memperkirakan, IHSG bertengger di level 6.688 hingga 6.800.
"Masih optimis IHSG akhir tahun bisa di atas level saat ini. Adapun target kisaran IHSG di 6.688 - 6.800," ujarnya.
Tonton juga Video: Sri Mulyani: Rupiah Cenderung Stabil-IHSG Tembus 6.000