Raksasa telekomunikasi China Mobile mengakhiri tahun 2021 ini dengan dengan kabar yang menghebohkan. Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut mengumumkan pada Selasa (21/12) lalu bahwa mereka akan segera melantai di bursa saham Shanghai.
Berita ini disampaikan oleh perusahaan setelah pada pekan lalu mereka telah menerima persetujuan dari regulator China untuk melanjutkan penjualan saham terbarunya di Shanghai setelah sebelumnya telah dipaksa keluar dari Wall Street.
Sebagai informasi, pada awal tahun ini China Mobile, bersama dengan dua perusahaan telekomunikasi milik negara China lainnya, yakni China Telecom dan China Unicom telah dikeluarkan dari Bursa Efek New York.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka 'ditendang' keluar dari Wall Street setelah pemerintahan Trump melarang investasi Amerika di perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan militer China.
Melansir dari CNN, Rabu (22/12/2021), China Mobile mengatakan pihaknya berencana untuk menerbitkan antara 845,7 juta dan 972,6 juta saham baru di bursa Shanghai dengan harga masing-masing saham hampir 57,6 yuan.
Dengan ini China Mobile berencana untuk mengumpulkan dana sebesar 56 miliar yuan atau setara dengan Rp 123,2 triliun (kurs Rp 2.200/yuan).
Perusahaan mengatakan bahwa mereka akan menggunakan dana segar ini untuk menopang kemampuan 5G, serta infrastruktur cloud dan proyek rumah pintar.
Meski demikian, China Mobile belum menentukan tanggal pencatatan dalam prospektusnya. Pihak perusahaan baru mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengajukan 'debut Shanghai' ini sesegera mungkin.
Hanya saja, bila IPO ini benar terlaksana, hal tersebut akan menjadikannya salah satu penawaran ekuitas terbesar di dunia tahun ini.
(zlf/zlf)