Kebijakan 'coba-coba' Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjinakkan inflasi dengan memangkas suku bunga acuan membuat nilai tukar lira terendah sepanjang tahun. Serangkaian langkah moneter pun ditempuh untuk membangkitkan kurs lira.
Erdogan mengatakan pemerintah akan menjamin simpanan masyarakat Turki dengan memberikan kompensasi atas dampak depresiasi lira.
Untuk diketahui, pergerakan lira dalam sepekan ini bak roller coaster. Lira awalnya melesat tinggi lebih dari 20% terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tetapi setelahnya jatuh lagi lebih dari 6%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis memperingatkan bahwa kebijakan baru tersebut dapat merugikan Pemerintah Turki secara besar-besaran. Ekonom Turki sekaligus Analis GlobalSource Partners, Atilla Yesilada mengecam keputusan tersebut.
"Tolong jangan minta saya untuk membuktikan bumi tidak datar setiap hari," kata Yesilada dikutip dari CNN, Jumat (24/12/2021).
Awal mula ketidakstabilan lira dikarenakan sikap Erdogan yang kerap mengintervensi kebijakan moneter bank sentral. Dirinya bahkan memecat petinggi bank sentral dan menteri keuangan Turki yang tidak sepaham dengannya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.