Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyentil Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi dalam penutupan perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2021.
Awalnya, Airlangga mengingatkan bahwa pemerintah sudah menetapkan pajak penghasilan (PPh) Badan 22% dan PPh bagi perusahaan terbuka adalah 19%. Menurutnya itu seharusnya bisa menarik minat banyak perusahaan untuk melantai di bursa.
"Jadi bahasanya, kalau jumlah yang initial public offering/IPO) kurang banyak, berarti yang kebangetan Dirut bursanya," sentil Airlangga sembari tertawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga juga mengungkap berbagai kinerja positif Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satunya adalah kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang dinilai menjadi rekor.
"Tadi sudah banyak tepuk tangan, ini bursa mencapai rekor 6.723. Tepuk tangan berikutnya, return BEI secara year-to-date 10%," ujar Airlangga
Sementara, dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi melaporkan sepanjang 2021 ada 54 perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Baca juga: NET TV IPO Jual Saham Rp 190-196, Mau Beli? |
Diungkapkan semua perusahaan yang IPO itu memiliki nilai fund rise sebesar Rp 62,61 triliun. Jadi, jumlah yang tercatat di pasar saham saat ini mencapai 766 perusahaan.
"Dari sisi supply side atau IPO perusahaan hingga akhir 2021 tercatat 54 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa dengan nilai fund rise Rp 62,61 triliun, yang merupakan nilai penggalangan dana tertinggi sepanjang BEI," kata Inarno Djajadi dalam konferensi pers virtual hari ini.
Salah satu perusahaan besar yang IPO di 2021 adalah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), tepatnya pada 6 Agustus 2021. Saat itu posisi harga sahamnya di level Rp 850, tetapi sekarang Rp 434 atau turun 3,98% dari pembukaan hari ini Rp 454.
(dna/dna)