PT Adaro Minerals Indonesia Tbk atau AMI (ADMR) jadi perusahaan yang pertama mencatatkan sahamnya di pasar modal (IPO) tahun 2022 ini. Perusahaan hari ini resmi melantai di BEI dengan kelebihan pemesanan atau oversubscribed hingga 179 kali dari penjatahan terpusat.
Pada IPO ini, dan karena adanya kelebihan pemesanan tersebut, Adaro Minerals telah menawarkan sebanyak 16,37% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum kepada masyarakat. AMI merupakan perusahaan di bawah naungan PT Adaro Energy Tbk (AE) dan merupakan perusahaan pertama di bawah AE yang tercatat di BEI. PT Ciptadana Sekuritas Asia merupakan penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum ini.
Presiden Komisaris AMI, Garibaldi Thohir bersyukur ADMR dapat menjadi perusahaan pertama di bawah naungan AE yang melantai di BEI. Ia mengatakan AMI diharapkan bisa mendongkrak industri batu bara dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah mengembangkan aset kelas dunia yang dimiliki AMI dalam beberapa tahun belakangan untuk membuka potensi salah satu deposit batu bara metalurgi yang terbesar di dunia. Hal ini sejalan dengan objektif AE untuk menciptakan nilai maksimum berkelanjutan dari batu bara Indonesia. Kami mendukung sepenuhnya IPO AMI ini dan berharap agar kontribusi AMI terhadap AE dapat terus tumbuh karena kami optimis akan prospeknya di masa depan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Laba Adaro Melejit 284% Jadi Rp 6 T |
Sesuai dengan prospektus, sekitar 58,83% dari dana yang diperoleh dari penawaran umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi dan pengeluaran tertentu yang berhubungan dengan penawaran umum ini, akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman kepada perusahaan anak, PT Maruwai Coal (MC), untuk belanja modal antara lain perbaikan dan peningkatan kapasitas infrastruktur pertambangan batu bara serta infrastruktur pendukung, seiring dengan meningkatnya produksi batu bara dan biaya eksplorasi dalam rangka keperluan pengembangan teknik penambangan di Lampunut dalam kurun waktu tahun 2022 sampai dengan 2023. Sisanya akan digunakan untuk membayar kembali sebagian pokok atas pinjaman Adaro Minerals dari Adaro Energy.
Presiden Direktur AMI, Iwan Dewono Budiyuwono meyakini portofolio aset-aset kelas dunia yang dimiliki AMI, komitmen akan keunggulan operasional, dedikasi terhadap keberlanjutan dan penciptaan nilai, kecakapan sumber daya manusianya, serta reputasi Grup Adaro akan terus mendukung kinerja AMI dan rencana serta strateginya untuk masa depan.
"AMI saat ini merupakan produsen batu bara kokas keras pertama dan satu-satunya di Indonesia. Batu bara kokas keras merupakan salah satu bahan baku utama dalam produksi baja. Pertumbuhan ekonomi, aktivitas konstruksi, dan urbanisasi akan terus menyokong permintaan baja global," katanya.
Lanjut halaman berikutnya.