PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) hari ini menggelar konferensi pers mengenai rights issuenya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10,04 miliar saham atau setara 46,24% dari modal disetor perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp 478 per saham.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi dalam sambutannya pada pembukaan perdagangan mengatakan rights issue Allo Bank menjadi salah satu topik yang banyak dibahas oleh para pelaku pasar modal.
"Rights issue Allo Bank menjadi salah satu topik yang menarik bagi pelaku pasar modal belakangan ini, di mana beberapa perusahaan besar ikut berpartisipasi di dalamnya," katanya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (11/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan rights issue ini, maka modal inti bank Allo meningkat jadi lebih dari Rp 6 triliun, dan membuat Allo Bank jadi bank digital dengan permodalan yang kuat.
Menguatnya minat publik terhadap bank digital didukung oleh perkembangan digital yang sangat cepat. Apalagi Indonesia memiliki pasar yang sangat besar dan potensial bagi pengembangan ekonomi digital.
"Oleh karena itu kehadiran perusahaan tercatat dari sektor bank digital akan sangat menarik bagi investor Indonesia, dengan permodalan yang kuat, ekosistem yang baik. Bank Allo dapat menjadi perusahaan yang patut diperhitungkan dalam dunia bank digital dan bagi investor di Indonesia," katanya.
"Semoga dengan terlaksananya rights issue hari ini PT Allo Bank dapat semakin maju dan berkembang dalam menghadirkan akses yang mudah untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia," lanjutnya.
Simak Video 'CT Yakin Gaet 1 Juta Nasabah di Pekan Pertama Peluncuran Allo Bank':