Aksi taruhan short-selling mewarnai bursa efek Amerika Serikat awal tahun ini. Kelompok short-selling diperkirakan telah mengantongi keuntungan sebesar US$ 114 miliar atau sekitar Rp 1.630 triliun (kurs Rp 14.300) pada penutupan perdagangan Jumat yang lalu, menurut data dari Ihor Dusaniwsiy analis S3 Partners.
Dilansir dari CNBC, Selasa (25/1/2022), kelompok short-selling bertaruh paling besar pada saham Tesla dan Netflix yang bakal anjlok sahamnya di awal tahun ini.
Kelompok itu mencari keuntungan dengan mengantisipasi penurunan nilai saham. Mereka meminjam saham dan menjual saham pinjaman ini kepada pembeli yang bersedia membayar harga pasar. Di saat harga saham itu turun, pedagang short-selling ini akan membelinya kembali dengan harga lebih murah. Keuntungan didapatkan dengan mengantongi selisihnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taruhan short-selling paling menguntungkan tahun ini dilakukan pada saham Tesla. Benar saja perusahaan kendaraan listrik itu mengalami penurunan hampir 12%. Mereka yang bertaruh pada saham Tesla memperoleh keuntungan mark-to-market sebesar US$ 2,3 miliar sekitar Rp 32 triliun pada hari Jumat.
Taruhan melawan Netflix juga sangat menguntungkan. Saham raksasa streaming itu telah jatuh 35% tahun ini. Aksi short-selling menghasilkan keuntungan sampai US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 22 triliun.
"Kelompok short-selling telah melihat perdagangan menguntungkan yang meluas di pasar ini dengan penurunan yang luas, hampir 79% dari semua uang sampingan menghasilkan pengembalian yang menguntungkan pada bulan Januari," kata Dusaniwsky.
Salah satu yang membuat banyak nilai saham anjlok adalah potensi perubahan kebijakan dari Federal Reserve. Bank sentral telah mengisyaratkan kenaikan suku bunga tahun ini serta pengurangan pembelian aset dan pengurangan neraca.
Indeks saham di AS memang mengalami kemerosotan. S&P 500 secara singkat merosot ke wilayah koreksi pada hari Senin, jatuh lebih dari 10% dari rekor tertingginya. Saham teknologi menanggung beban terbesar, dengan Nasdaq Composite turun sekitar 12% pada Januari.
(hal/zlf)