Incar Proyek di IKN, Anak Usaha Waskita WSBP Bidik Kontrak Rp 3,5 T

Incar Proyek di IKN, Anak Usaha Waskita WSBP Bidik Kontrak Rp 3,5 T

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 27 Jan 2022 15:35 WIB
Pekerja melakukan proses pembuatan Spun Pile dan Box Girder di Pabrik Waskita Beton Precast, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/8/2016). Di pabrik yang seluas 15 ha memiliki kapasitas produksi 400.000 ton per tahun. Dipabrik ini diproduksi berbagai macam beton diantaranya Spun Pile, Box Girder, Concrete Barrier, PC-I Girder, Concrete Rail Way dan CCSP. Produksi dipabrik karawang ini didistibusikan untuk kebutuhan proyek tol becakayu, solo kertosono, giant sea wall, proyek jalan layang tendean cileduk dan lrt Palembang. Agung Pambudhy/Detikcom.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan kontrak baru tumbuh 30% menjadi Rp 3,5 triliun pada tahun ini. Pada 2021, WSBP mencatatkan kontrak Rp 2,7 triliun.

"Kami memiliki motivasi dan semangat yang baik untuk meraih target di tahun ini," ungkap Direktur Utama WSBP FX Poerbayu Ratsunu, Kamis (27/1/2022).

WSBP melihat potensi pasar yang cukup besar dari proyek Grup Waskita. WSBP bakal menangkap peluang proyek pengembangan jalan tol yang dilakukan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, WSBP juga akan berpartisipasi pada jenis proyek infrastruktur lainnya yang dikerjakan Grup Waskita seperti proyek bendungan, transmisi, dan jalur kereta.

"Potensi pasar dari internal grup Waskita masih sangat besar, khususnya untuk proyek-proyek jalan tol yang berlokasi di Jawa dan Sumatera," kata Poerbayu.

ADVERTISEMENT

Selain mengincar proyek dari Grup Waskita, WSBP juga memiliki target proyek baru dari proyek dari pasar eksternal yang berasal dari proyek pemerintah, BUMN, dan swasta. WSBP memiliki produk-produk precast yang dapat diaplikasikan di berbagai proyek infrastruktur maupun bangunan.

"Kami optimis dapat menangkap peluang pasar eksternal dari swasta, BUMN, dan anak usahanya, seperti pembangunan infrastruktur dan ibu kota negara baru. Selain itu kami juga meningkatkan partisipasi pada proyek pemerintah," tambahnya.

Dengan ditargetkannya kontrak baru tersebut dan ditambah kontrak carry over dari 2021 sebesar Rp 3,7 triliun, WSBP memperkirakan total nilai kontrak dikelola perusahaan pada 2022 mencapai Rp 7,2 triliun.

Nilai tersebut akan menjadi potensi pendapatan usaha WSBP hingga akhir tahun. Untuk mencapai target tersebut, WSBP akan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

WSBP memiliki sembilan pabrik precast di Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total kapasitas produksi dari sembilan pabrik tersebut mencapai 3,7 juta ton per tahun.

Selain itu, WSBP juga memiliki 29 batching plant untuk produk readymix yang terletak di berbagai wilayah di Indonesia. Lebih lanjut, WSBP juga memiliki produk-produk yang siap dipasarkan seperti spunpile, girder, SPRigWP (Sistem Perkerasan Rigid Waskita Precast), bantalan jalan rel, modular, dan produk lainnya.

Pada awal tahun ini, WSBP mendapatkan hak paten untuk pengembangan produk precast baru yaitu SprigWP. Jenis produk tersebut dipakai pada proyek Jalan Margomulyo, Surabaya dan Jalan Umum Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Pelatihan Konstruksi Layang di Area Kantor Bersama Kementerian PUPR, Citeureup.

Saat ini WSBP sedang mengerjakan Proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna dan Revitalisasi Stasiun Sudirman dengan sentuhan arsitektur yang minimalis. "Perusahaan juga tengah membidik proyek perumahan dengan menggunakan sistem modular," ungkapnya.


Hide Ads