Dengan ditargetkannya kontrak baru tersebut dan ditambah kontrak carry over dari 2021 sebesar Rp 3,7 triliun, WSBP memperkirakan total nilai kontrak dikelola perusahaan pada 2022 mencapai Rp 7,2 triliun.
Nilai tersebut akan menjadi potensi pendapatan usaha WSBP hingga akhir tahun. Untuk mencapai target tersebut, WSBP akan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WSBP memiliki sembilan pabrik precast di Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total kapasitas produksi dari sembilan pabrik tersebut mencapai 3,7 juta ton per tahun.
Baca juga: Waskita Beton Digugat Pailit! |
Selain itu, WSBP juga memiliki 29 batching plant untuk produk readymix yang terletak di berbagai wilayah di Indonesia. Lebih lanjut, WSBP juga memiliki produk-produk yang siap dipasarkan seperti spunpile, girder, SPRigWP (Sistem Perkerasan Rigid Waskita Precast), bantalan jalan rel, modular, dan produk lainnya.
Pada awal tahun ini, WSBP mendapatkan hak paten untuk pengembangan produk precast baru yaitu SprigWP. Jenis produk tersebut dipakai pada proyek Jalan Margomulyo, Surabaya dan Jalan Umum Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Pelatihan Konstruksi Layang di Area Kantor Bersama Kementerian PUPR, Citeureup.
Saat ini WSBP sedang mengerjakan Proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna dan Revitalisasi Stasiun Sudirman dengan sentuhan arsitektur yang minimalis. "Perusahaan juga tengah membidik proyek perumahan dengan menggunakan sistem modular," ungkapnya.
(ara/ara)