Pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo yakin langkahnya mengubah lini bisnis maskapai MNC Group, Indonesia Air Transport menjadi perusahaan batu bara bakal mendulang keuntungan besar. Menurutnya, saat ini adalah masa keemasan batu bara.
Baginya, bisnis pertambangan batu bara sedang naik daun karena tingginya harga komoditas tersebut. Maka dari itu perusahaan langsung mengambil kesempatan itu.
"Batu bara ini, mulai tahun lalu khususnya semester II dan sampai hari ini sedang memasuki masa emasnya, harganya lagi bagus sekali. Semua grade itu luar biasa peningkatan, dan marginnya sangat besar. Permintaan ekspor juga besar," papar Hary Tanoe dalam konferensi pers yang disiarkan virtual, Kamis (10/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka kami putuskan cepat mengubah arah bisnis IATA dari air transport jadi perusahaan baru bara," ujarnya.
Maskapai itu kini berganti nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk, dan mengalihkan fokus bisnisnya menjadi bidang investasi dan perusahaan induk pertambangan batu bara. Perusahaan berkode saham IATA itu telah mengakuisisi saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).
BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batu bara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dari sembilan perusahaan itu, sudah ada dua perusahaan yang memproduksi batu bara.
"Di tahun 2021 dari dua perusahaan ini produksi 2,5 juta MT batu bara dan pendapatannya hampir Rp 1,1 triliun jadi besar sekali," kata Hary Tanoe.
Lihat juga video 'Proyek Hilirisasi Batu Bara Ditargetkan Rampung dalam 30 Bulan':
Berlanjut ke halaman berikutnya.