Ada Peluang dari Serbuan Milenial dan Gen Z di Pasar Modal

ADVERTISEMENT

Ada Peluang dari Serbuan Milenial dan Gen Z di Pasar Modal

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 12 Feb 2022 13:23 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meyakini minat masyarakat berinvestasi di pasar modal kian semarak di masa pandemi. Hal itu terbukti dari jumlah total investor pasar modal berbasis Single Investor Identification(SID) di akhir 2021 mencapai 7,48 juta, meningkat 92,7% dari 3,88 juta investor di 2020.

Jumlah investor di tahun lalu itu meningkat hampir 7 kali lipat apabila dibandingkan tahun 2017. Data lainnya juga menyebutkan jumlah investor reksadana tercatat menjadi yang terbanyak lantaran jumlahnya mencapai 6,82 juta orang (SID), disusul investor Surat Berharga Negara (SBN) yang meningkat sebesar 32,68% menjadi 610,82 ribu orang, dan investor saham bertambah 103% menjadi 3,4 juta orang.

Adapun, pertumbuhan investor pada tahun lalu itu disokong peningkatan investor ritel, yakni investor dari generasi milenial (kelahiran tahun 1981-1996) dan gen-Z (kelahiran tahun 1997-2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun yang porsinya sebesar 88% dari total investor ritel.

Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang porsinya mencapai 56,2% dari 48,4% di tahun sebelumnya. Usia investor pasar modal Indonesia yang didominasi generasi milenial dan gen-Z menjadi salah satu alasan maraknya pengembangan serta proses digitalisasi di pasar modal.

Menurut Direktur Utama Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) Song Sangyup peningkatan minat investasi yang besar dari anak muda tersebut merupakan buat dari perkembangan dunia digital.

"KISI mengamati investor muda ini melek digital sehingga mereka cenderung bertransaksi secara online di beragam instrumen investasi yang tersedia di pasar modal (saham, reksadana, dan obligasi ritel)," ucap Song Sangyup dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/2/2022).

Melihat data tersebut KISI menargetkan pertumbuhan investor ritel sebesar 136,5% dibandingkan 2021. Perusahaan sekuritas dan Anggota Bursa yang berkode BQ di Bursa Efek Indonesia ini memutakhirkan fitur aplikasi trading online bernama KOINS untuk memudahkan transaksi investor ritel dan institusi.

"Untuk memudahkan transaksi investor, khususnya investor ritel kami menyediakan aplikasi KOINS yang menggunakan teknologi paling mutakhir agar mempermudah segala keperluan para nasabah, khususnya para investor dari generasi milenial," ujarnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT