Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street pada perdagangan Kamis (17/2) anjlok. Hal ini seiring dengan memanasnya konflik Rusia dan Ukraina yang membuat investor panik dan membuang aset berisiko untuk beralih ke obligasi.
Dow Jones Industrial Average mencatat kinerja harian terburuk tahun ini, rata-rata blue-chip turun 622,24 poin atau 1,8% jadi 34.312,03, terus menurun sepanjang hari perdagangan. S&P 500 turun 2,1% menjadi 4,380,26. Nasdaq Composite juga turun 2,9% menjadi 13.716,72.
"Dalam jangka pendek, pasar hanya bergerak ke indikasi bahwa ia melihat keluar dari Rusia," kata Kepala Strategi Investasi di BMO Wealth Management, Yung-Yu Ma dikutip dari CNBC, Jumat (18/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham anjlok Jumat lalu setelah Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan memperingatkan Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja. Awal pekan ini, saham sempat pulih setelah ketegangan tampak mereda dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mulai menarik kembali pasukan dari perbatasan Ukraina.
Nah kemarin, ketakutan kembali terjadi di pasar. Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa ancaman Rusia yang menginvasi Ukraina sangat tinggi dan mengatakan bahwa serangan bisa datang dalam beberapa hari ke depan.
Dana yang diperdagangkan di bursa VanEck Russia, yang melacak saham perusahaan terkait dengan negara itu, turun sekitar 5%. Aksi jual saham berbasis luas, dengan sektor teknologi memimpin S&P 500 lebih rendah.
Bahan pokok konsumen dikenal sebagai saham defensif yang cenderung stabil terlepas dari bagaimana kinerja pasar secara keseluruhan. Sektor itu dengan kinerja terbaik, naik hampir 1%.
(aid/ara)