Rusia Serang Ukraina, Rubel Hancur ke Titik Terendah

Rusia Serang Ukraina, Rubel Hancur ke Titik Terendah

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 24 Feb 2022 14:56 WIB
Rusia Lancarkan Operasi Militer di Ukraina, PBB Gelar Pertemuan Darurat
Foto: DW (News)
Jakarta -

Rusia Serang Ukraina. Hal itu berdampak signifikan terhadap kondisi mata uang Rubel yang dilaporkan mencapai titik terendah.

Dilansir dari CNBC, Kamis (24/2/2022), serangan Rusia ke Ukraina membuat dolar Amerika Serikat (AS) menguat lebih dari 10% terhadap Rubel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara seluruh perdagangan sektor keuangan, mulai dari bursa saham hingga komoditas ditutup semua oleh pihak Rusia. Pada titik terendahnya, US$ 1 diperdagangkan 89,8903 rubel, dolar AS menguat 10,45% dari hari sebelumnya terhadap rubel.

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan melakukan operasi militer terhadap Ukraina. Diberitakan bahwa Rusia telah mengumpulkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina, ada sekitar 150 ribu pasukan yang disiagakan.

ADVERTISEMENT

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin.

Serangan Rusia ke Ukraina membuat pasar keuangan dunia rontok. Sementara harga komoditas seperti minyak mentah naik tinggi. Minyak jenis Brent menembus US$ 100/barel untuk pertama kalinya sejak 2014.

Simak video 'Rusia Luncurkan Agresi Militer ke Ukraina Lewat Belarusia':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/zlf)

Hide Ads