Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada 16 Maret 2022 menguat 0,38% secara point to point dan 0,01% secara rata-rata dibandingkan level akhir Februari 2022.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan perkembangan nilai tukar tersebut ditopang pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Dia menjelaskan enggan perkembangan tersebut, Rupiah sampai dengan 16 Maret 2022 mencatat depresiasi sekitar 0,42% dibandingkan dengan level akhir 2021, relatif lebih rendah dibandingkan depresiasi dari mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Malaysia (0,76%, ytd), India (2,53%, ytd), dan Filipina (2,56%, ytd). Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan tetap terjaga didukung oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan fundamental ekonomi, melalui langkah-langkah mendorong efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (17/3/2022).
BI juga mencatat aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik tertahan seiring peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global, tercermin dari investasi portofolio yang mencatat net outflows sebesar US$ 400 juta pada periode Januari hingga 15 Maret 2022.
Kemudian untuk cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2022 tercatat sebesar US$ 141,4 miliar, setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Kinerja NPI pada 2022 diprakirakan tetap terjaga dengan defisit transaksi berjalan yang diprakirakan tetap rendah dalam kisaran 1,1% - 1,9% dari PDB.
"Selain itu, neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan tetap surplus, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), sejalan dengan iklim investasi dalam negeri yang tetap terjaga," jelasnya.
Simak Video "Tanggapan Kemenparekraf Perihal Melemahnya Kurs Rupiah"
[Gambas:Video 20detik]