Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, salah satu daya tarik GoTo adalah ekosistem, serta model dan prospek bisnis ke depan. Menurutnya, jangkauan GoTo ini sangat luas karena di dalamnya terdapat Gojek, Tokopedia, dan GoPay. Dengan model bisnis yang dibangun itu, GoTo bakal menjadi salah satu perusahaan dengan kapitalisasi besar pasca IPO nanti.
Dengan asumsi penawaran harga di kisaran Rp 316-346 per saham, kapitalisasi saham GOTO akan mencapai sekitar Rp 376,6 triliun (US$ 26,2 miliar) - Rp 413,7 triliun (US$ 28,8 miliar) saat listing di BEI nanti. Angka tersebut masuk empat besar saham dengan kapitalisasi yang tertinggi di BEI setelah BCA, BRI, dan Telkom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saat ini GOTO bukan saham yang dilihat profitabilitasnya, ini saham yang tipikal financial technology dan startup. Yang dikejar itu adalah user dan jumlah transaksi, investor melihat growth-nya dari itu," kata Wawan, Selasa (22/3).
Namun, nilai kapitalisasi GOTO yang begitu besar bisa menjadi acuan bagi investor, terutama investor institusi, meskipun mereka akan lebih banyak pertimbangan. "Investor institusi mungkin tidak menggunakan analisa fundamental. Namun biar bagaimanapun mereka akan lebih banyak melakukan pertimbangan," tuturnya.
(fdl/fdl)