Saham GoTo Dipatok Rp 388, Beli Nggak Ya?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 03 Apr 2022 17:04 WIB
Foto: Dok. Gojek
Jakarta -

PT GoTo Gojek Tokopedia (Goto) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April mendatang. Harga penawaran umum GoTo pun telah ditetapkan Rp 338 per saham atau mendekati batas atas harga penawaran antara Rp 316 hingga Rp 346 per saham.

Kepala Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan menilai, penetapan harga saham perdana GoTo tersebut pastinya sudah melalui pertimbangan yang matang. Selain melibatkan para underwriter yang memiliki pengalaman panjang di industri pasar modal Indonesia, penetapan harga itu tentunya juga telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham.

Menurutnya, penawaran umum saham yang dilakukan GoTo sukses meraup dana hingga senilai Rp 15,8 triliun dan harganya di rentang atas harga penawarannya.

"Penetapan harga IPO GoTo tentunya sudah didasari oleh strategi dari underwriter dan mendapat persetujuan pemegang saham. Harga itu sudah memperhitungkan target investor GoTo dan kondisi pasar modal saat ini, khususnya sentimen terhadap saham teknologi. Kini tinggal investor yang mengambil keputusan, apakah harga itu layak dibeli atau tidak," kata Marolop dalam keterangannya, Minggu (3/4/2022).

Dalam IPO ini GoTo telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Ketiga perusahaan tersebut merupakan pemain utama dan sekuritas dengan transaksi harian terbesar di BEI.

Sebagai contoh, selama Februari 2022 total transaksi saham di Mandiri Sekuritas mencapai Rp 27,02 triliun, Indo Premier sebanyak Rp 27,37 triliun dan Trimegah Sekuritas senilai Rp 8,39 triliun. Ketiga sekuritas tersebut memiliki basis investor yang besar, baik institusi maupun ritel.

"Peran underwriter sangat penting dalam proses IPO. Dengan nilai IPO yang cukup besar, basis investor yang dimiliki oleh para underwriter tentunya akan ikut menentukan kesuksesan proses IPO GoTo tersebut," imbuh Marolop.

Sebagai korporasi berbasis teknologi, GoTo memiliki model bisnis yang berbeda dari kebanyakan perusahaan yang ada di pasar modal. Pembandingnya di BEI juga belum ada. Dengan Bukalapak yang terlebih dahulu IPO pada tahun lalu, bisnis GoTo jauh berbeda. Bukalapak hanya ditopang oleh bisnis ecommerce, seperti halnya jika Tokopedia berdiri sendiri.

Sementara GoTo merupakan gabungan dari tiga segmen bisnis yaitu layanan on demand melalui Gojek, ecommerce dengan Tokopedia dan financial services lewat GoTo Finansial. Layanan perusahaan menghubungkan lebih dari 55 juta Annual Transacting Users (ATU) dengan 14 juta pedagang terdaftar, dan 2,5 juta mitra pengemudi yang terdaftar per tanggal 30 September 2021.

Laporan iPrice mencatat bahwa pada kuartal ketiga 2021, pengunjung Tokopedia merupakan yang tertinggi, rata-rata sebanyak 158,13 juta pengunjung website per bulan. Bandingkan dengan Bukalapak yang hanya sekitar 30,13 juta pengunjung per bulan.

"Membandingkan saham IPO GoTo dan Bukalapak tentu tidak tepat. Walaupun berada di sektor teknologi, secara fundamental dan model bisnis, GoTo menawarkan peluang pertumbuhan bisnis yang lebih besar. Seperti halnya di banyak perusahaan teknologi di dunia, investasi di saham seperti ini cocoknya untuk jangka panjang," ujarnya.




(acd/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork