Hari ini akan menjadi hari bersejarah bagi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo). Perusahaan teknologi raksasa RI pada pembukaan perdagangan pagi nanti resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bagi yang tidak kebagian beli saham GoTo pada saat penawaran umum, hari ini bisa menjadi kesempatan. Namun seperti membeli saham lainnya, jangan sembarangan mengambil keputusan, perlu strategi dan pertimbangan yang matang jika ingin beli saham GoTo.
Pencatatan saham GoTo sendiri melalui proses panjang yang tak lepas dengan bumbu 'drama'. Banyak kejadian menarik yang mewarnai perjalanan GoTo mencatatkan sahamnya di pasar modal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu IPO sebenarnya sudah muncul sejak tahun lalu, saat merger kedua perusahaan belum terjadi. Isu awalnya PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek yang akan melakukan IPO.
Desas-desus berkembang sana-sini, tiba-tiba muncul kabar bahwa Gojek dan Tokopedia melakukan merger. Lahirlah GoTo. Merger itu justru semakin memperkuat bahwa GoTo akan melakukan IPO.
Drama baru muncul, tiba-tiba merek GoTo yang merupakan gabungan dari Gojek dan Tokopedia digugat Rp 2 triliun. Gugatan itu dilayangkan oleh PT Terbit Financial Technology (TFT).
Perjalanan IPO GoTo di halaman berikutnya.
Saham perdana GoTo akan ditawarkan dengan harga Rp 316-346 per saham. Adanya jumlah saham yang ditawarkan, bisa membuat perusahaan mengumpulkan dana setidaknya Rp 15,2 triliun dengan tambahan Rp 2,3 triliun dari greenshoe.
Saat proses IPO berjalan tiba-tiba drama baru muncul lagi. Proses penawaran umum saham GoTO diundur. GoTo memperpanjang masa penawaran awal alias periode bookbuilding, yang tadinya berakhir di 21 Maret akan diperpanjang sampai 24 Maret 2022.
Penawaran umum yang tadinya akan dilakukan pada 29-31 Maret kemungkinan mundur menjadi 1 April sampai dengan 7 April 2022. Begitu juga dengan perkiraan tanggal pencatatan bakal molor menjadi 11 April dari rencana awalnya di tanggal 4 April.
Penjualan saham GoTo sendiri sudah ditetapkan di harga Rp 338 per lembar saham. Nilai penawaran umum perdana saham dan penjatahan lebih yang ditawarkan kepada investor adalah sebesar Rp 15,8 triliun. Perusahaan mengklaim IPO yang dilakukan menjadi yang terbesar ketiga di Asia serta kelima di dunia sepanjang 2022.