Komisaris BEI Buka-bukaan GoTo Dalam Kondisi Rugi Masuk Bursa

Komisaris BEI Buka-bukaan GoTo Dalam Kondisi Rugi Masuk Bursa

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 14 Apr 2022 06:00 WIB
Group GoTo
GoTo IPO Masih Rugi/Foto: dok Group GoTo
Jakarta -

GoTo sudah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 11 April 2022. Sebagai perusahaan teknologi terbesar yang listing di bursa, GoTo masih mencatatkan kerugian pada laporan keuangannya.

Berdasarkan prospektus perusahaan, dikutip dari pemberitaan detikcom Rabu (16/3/2022), entitas gabungan Gojek dan Tokopedia itu masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 11,58 triliun per September 2021.

Komisaris BEI Pandu Sjahrir mengungkapkan sebenarnya hal ini adalah kondisi biasa yang terjadi di luar negeri. "Kalau di luar negeri sudah biasa, kalau di sini belum biasa," kata dia, kepada detikcom, ditulis Rabu (13/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebutkan sebuah perusahaan yang melantai di bursa tidak melulu dilihat dari kondisi laba yang dihasilkan. Pandu mengungkapkan sebagai komisaris dia juga membahas banyak hal dengan direksi bursa efek terkait behaviour technology company yang ada di dunia.

Menurut Pandu perkembangan teknologi juga menjadi cerminan atau refleksi ekonomi Indonesia saat ini. Mulai dari pertemuan yang bisa dilakukan secara virtual namun tetap tidak mengurangi esensi dan nilai-nilai tersebut.

ADVERTISEMENT

Nilai yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat ini membuat perusahaan menjadi menarik. Dia mencontohkan Zoom yang saat ini sudah menjadi bagian penting dari hidup masyarakat.

"Memang di Indonesia saham perusahaan teknologi nggak banyak. Saya tahu perusahaan teknologi itu makin penting nilainya buat ekonomi Indonesia," jelas dia.

GoTo rugi berapa? Cek halaman berikutnya.

Kerugian GoTo

Rugi bersih Gojek dan Tokopedia tercatat sebesar Rp 11,58 triliun per September 2021. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, nilai kerugian dengan kode saham GoTo itu meningkat. Per September 2020 kerugiannya senilai Rp 10,43 triliun.

Dari kerugian tersebut, GoTo mengalami rugi saham Rp 197 per saham pada September 2021, dibandingkan Rp 365 per saham pada periode yang sama tahun 2020.

Dalam prospektus awal itu disebutkan GoTo memiliki total aset Rp 158,17 triliun per akhir September 2021. Sementara pendapatannya mencapai Rp 3,40 triliun, naik dari periode yang sama pada 2020 sebesar Rp 2,34 triliun.


Hide Ads