GoTo sudah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 11 April 2022. Sebagai perusahaan teknologi terbesar yang listing di bursa, GoTo masih mencatatkan kerugian pada laporan keuangannya.
Berdasarkan prospektus perusahaan, dikutip dari pemberitaan detikcom Rabu (16/3/2022), entitas gabungan Gojek dan Tokopedia itu masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 11,58 triliun per September 2021.
Komisaris BEI Pandu Sjahrir mengungkapkan sebenarnya hal ini adalah kondisi biasa yang terjadi di luar negeri. "Kalau di luar negeri sudah biasa, kalau di sini belum biasa," kata dia, kepada detikcom, ditulis Rabu (13/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan sebuah perusahaan yang melantai di bursa tidak melulu dilihat dari kondisi laba yang dihasilkan. Pandu mengungkapkan sebagai komisaris dia juga membahas banyak hal dengan direksi bursa efek terkait behaviour technology company yang ada di dunia.
Menurut Pandu perkembangan teknologi juga menjadi cerminan atau refleksi ekonomi Indonesia saat ini. Mulai dari pertemuan yang bisa dilakukan secara virtual namun tetap tidak mengurangi esensi dan nilai-nilai tersebut.
Nilai yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat ini membuat perusahaan menjadi menarik. Dia mencontohkan Zoom yang saat ini sudah menjadi bagian penting dari hidup masyarakat.
"Memang di Indonesia saham perusahaan teknologi nggak banyak. Saya tahu perusahaan teknologi itu makin penting nilainya buat ekonomi Indonesia," jelas dia.
GoTo rugi berapa? Cek halaman berikutnya.