Anak BUMN Pangkas Rugi, Kapan Bisa Untung dari Bisnis Beton?

Anak BUMN Pangkas Rugi, Kapan Bisa Untung dari Bisnis Beton?

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 09 Mei 2022 08:00 WIB
Pekerja membuat spunpile untuk proyek tol Semarang-Demak dan Cibitung-Cilincing di PT Waskita Beton Precast Plant Karawang, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Di Plant ini dibuat beton spunpile untuk proyel Tol Semarang Demak, Cilincing- Cibitung, Beton Girder untuk proyek Jakarta Cikampek 2 Selatan dan beton Tetrapod pengaman pantai untuk di eksport ke Singapura.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) di 2021 masih belum bisa keluar dari kerugian. Meski begitu kinerja keuangannya masih menunjukkan sedikit perbaikan.

WSBP tercatat mampu menekan angka rugi bersih dari Rp 4,29 triliun di 2020 menjadi Rp 1,94 triliun. Perusahaan juga berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,38 triliun pada tahun 2021.

Pendapatan WSBP ini disumbang oleh 3 lini bisnisnya, yaitu pendapatan dari penjualan produk beton pra-cetak sebesar Rp 772 miliar, pendapatan dari segmen readymix sebesar Rp 309 miliar, dan pendapatan usaha jasa konstruksi sebesar Rp 298 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil operasional WSBP berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp 307 miliar, atau meningkat signifikan dibandingkan capaian di tahun 2020 di mana WSBP membukukan rugi bruto sebesar Rp 53 miliar.

"Per 31 Desember 2021, WSBP juga mencatatkan total aset sebesar Rp 6,88 triliun, yang terdiri dari Aset Current sebesar Rp 4,21 triliun dan Aset Non Current sebesar Rp 2,67 triliun," kata President Director WSBP, FX Poerbayu Ratsunu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/5/2022).

ADVERTISEMENT

Selain itu, WSBP juga melakukan restatement atas laporan keuangan Perusahaan periode sebelumnya. Hal ini dilakukan lantaran pada proses penyusunan laporan keuangan 2021, bersamaan dengan proses PKPU dan penyusunan Proposal perdamaian, baik Perusahaan maupun kreditur memerlukan Laporan Keuangan yang akurat.

"Manajemen memandang perlu bagi WSBP memiliki laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan sebagai dasar penyusunan proposal restrukturisasi keuangan," tambahnya.

Lebih lanjut, Poerbayu menyatakan bahwa fokus dari manajemen yang dipimpinnya yakni meningkatkan capaian kinerja operasional WSBP. "Tahun 2021 dan awal 2022 adalah periode krusial bagi WSBP untuk menyelesaikan restrukturisasi keuangan," jelas Poerbayu.

Nantinya setelah restrukturisasi diselesaikan, manajemen WSBP sangat optimis dapat membangkitkan kinerja WSBP dengan fundamental bisnis dan keuangan yang lebih sehat.

Optimisme tersebut didorong oleh potensi pasar industri beton pra-cetak di Indonesia maupun global yang masih sangat besar.

Seperti diketahui, bahwa sejak 25 Januari 2022 WSBP dalam proses menyelesaikan restrukturisasi keuangan lewat jalur Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau PKPU. Manajemen dan para kreditur tengah mencari kesepakatan solusi restrukturisasi terbaik dengan penekanan pada going concern bisnis WSBP.

Incar Proyek di IKN

WSBP menargetkan nilai kontrak baru di 2022 dapat tumbuh sekitar 30% dibandingkan capaian 2021. Anak usaha PT Waskita Karya Tbk ini juga membidik proyek-proyek di Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Dalam jangka pendek, WSBP memiliki captive market menyuplai produk precast dan readymix ke proyek jalan tol Waskita Karya yang didanai oleh PMN dari Pemerintah.

"Sementara untuk 3 - 5 tahun ke depan ada potensi pasar dari pembangunan ibu kota negara baru (IKN)," ucapnya.

Per Maret 2022, WSBP berhasil membukukan beberapa proyek jalan tol besar diantaranya Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 2, dan Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi seksi 2. Untuk proyek di luar jalan tol, WSBP juga tengah berkontribusi dalam proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Infrastruktur G20 hingga Proyek Manyar Smelter.

Selain itu, WSBP juga terus menggencarkan ekspansi ke pasar luar negeri terutama di Kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Bersama dengan Waskita Karya selaku induk usaha, kami tengah menjajaki peluang proyek di beberapa negara di Afrika.

"Kami optimis produk beton pra-cetak Indonesia akan mampu bersaing di pasar global," tambahnya.



Simak Video "Video: 2 Pejabat BUMN Konstruksi Jadi Tersangka Korupsi Jalan Tol Lampung"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads