Saham perusahaan di bidang kesehatan seperti Pfizer, BioNTech dan Moderna mulai berguguran usai naik gila-gilaan pada tahun lalu. Kenaikan saham tersebut karena dipicu oleh keberhasilan vaksin COVID-19 dan penjualan yang kuat.
Tahun 2022 saham perusahaan-perusahaan itu mulai susut. Saham Pfizer telah turun sekitar 15%, BioNTech turun 35% dan Moderna lebih dalam yakni 40%.
Dikutip dari CNN, Senin (23/5/2022), penjualan vaksin bukanlah akar masalahnya. Pfizer menyatakan, mereka berharap pendapatan dari Comirnaty (sebutan vaksin COVID-19) yang dibagi rata dengan BioNTech mencapai US$ 32 miliar pada tahun ini. Sementara, Moderna memperkirakan pendapatan mereka hampir US$ 20 miliar.
Salah satu penyebab anjloknya saham kemungkinan karena investor sudah mengantisipasi permintaan yang kuat. Saham Pfizer telah naik lebih dari 60% tahun lalu. Kemudian, BioNTech melonjak lebih dari 215% dan Moderna hampir 145%.
Saham Pfizer dan BioNTech diramal positif terutama terkait dengan vaksin. Sebab, regulator kesehatan Amerika Serikat (AS) menyetujui booster dari Pfizer/BioNTech untuk anak berusia 5-11 tahun awal pekan ini.
Pfizer juga bisa mendapatkan dorongan tambahan dari perawatan COVID berkat pil antivirus Paxlovid yang disetujui akhir tahun lalu. Pfizer mengatakan mereka mengharapkan pendapatan US$22 miliar dari Paxlovid tahun ini.
Pfizer mungkin berada di posisi terbaik dari tiga pembuat vaksin untuk berkembang. Perusahaan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengakuisisi pembuat obat migrain Biohaven senilai hampir US$12 miliar awal bulan ini.
(acd/dna)