Memahami Kinerja GoTo yang Pendapatannya Naik 53%

Memahami Kinerja GoTo yang Pendapatannya Naik 53%

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 31 Mei 2022 16:07 WIB
Logo GoTo
Foto: Shutterstock

Tren penguatan bisnis GoTo sejatinya sudah terlihat sejak tahun lalu. Di tengah pemulihan ekonomi yang positif, pada tahun 2021 pendapatan bruto GoTo tumbuh 45 persen yoy mencapai Rp 17,1 triliun dari Rp 11,85 triliun. Sehingga pendapatan bersih perseroan naik 7 persen menjadi Rp 5,16 triliun dari Rp 4,82 triliun.

Pada tahun 2021, Gross Transaction Value (GTV) perusahaan menembus Rp 461,60 triliun, naik 40 persen dibandingkan dengan Rp 330,18 triliun di 2020. Dari jumlah GTV ini, kontribusi bisnis on-demand services (mobilitas, pesan-antar makanan dan bahan kebutuhan pokok, dan logistik) mencapai Rp 50,31 triliun, naik 25,21 persen dari Rp 40,18 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Segmen e-commerce menyumbang transaksi senilai Rp 230,59 triliun, tumbuh 45,82 persen dari Rp 158,13 triliun. Sementara pilar financial technology (fintech) menyumbang transaksi GTV sebanyak Rp214,91 triliun, melesat 80 persen dari sebelumnya Rp 119,52 triliun.

Kenaikan GTV di ekosistem GoTo terus terjadi pada tahun ini. Hingga kuartal I-2022 angka GTV GoTo mencapai Rp139,54 triliun, tumbuh 45,04 persen daripada Rp96,21 triliun di kuartal I-2021.

GTV adalah metrik operasional yang mencakup jumlah nilai transaksi dari on-demand services; jumlah nilai produk dan jasa yang tercatat di platform marketplace e-commerce, dan nilai pembayaran yang diproses via platform fintech, tapi tidak termasuk nilai transaksi antar entitas di perusahaan yang dieliminasi saat konsolidasi


(acd/dna)

Hide Ads