Analis Mandiri Sekuritas Ryan Aristo Naro, Kresna Hutabarat, dan Eimi Setiawan dalam riset yang diterbitkan kemarin memberikan pandangan positif terhadap pencapain kinerja keuangan GOTO pada kuartal I-2022. Hal ini terlihat dari kinerja seluruh segmen bisnis perseroan, seperti on demand services, e-commerce, dan fintech services.
Mandiri Sekuritas menyebutkan bahwa raihan GTV GOTO senilai Rp 139,99 triliun pada kuartal I-2022 setara dengan 22,5% dari target yang ditetapkan Mandiri Sekuritas. Sedangkan pencapaian pendapatan kotor sebanyak Rp 5,23 triliun telah merefleksikan 22,3% dari perkiraan Mandiri Sekuritas.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan saat ini saham-saham teknologi memang sedang mengalami penguatan. Tak hanyaGOTO, beberapa emiten teknologi juga disebut melesat sahamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau melihat index saham teknologi BEI yang positif hari ini berarti tidak hanya saham teknologiGOTOyang naik hari ini. Saham teknologi lain seperti BUKA, MCAS, DCII, MLPT, dan lain-lain juga menguat hari ini," kata Ariston.
TerkaitGOTO, Ariston menilai kemungkinan pasar melihat sisi positif dari laporan keuangannya. Meskipun masih rugi Rp 6,6 triliun pada kuartal I-2022, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) bisnis on demand naik 25% secara year on year (yoy) mencapai Rp 50,3 triliun.
"Mungkin pasar melihat sisi positif dari laporan keuanganGOTOdi mana GTV tetap naik yang artinya permintaan terhadap produk layananGOTOtetap tinggi dan besaran transaksinya juga luar biasa besar hingga ratusan triliun rupiah," tuturnya.
"Ini artinya ada harapan untuk bisa profit ke depannya, meskipun saat ini masih merugi," tambahnya.
(das/dna)